TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menjalin kerja sama strategis dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas). Melalui kerja sama ini, pegawai dan seluruh pendukung SKK Migas akan memperoleh harga tiket khusus perjalanan, baik penerbangan rute domestik maupun internasional.

“Sebagai national flag carrier, Garuda Indonesia berkomitmen menjadi garda terdepan untuk mendukung penuh pergerakan roda perekonomian nasional khususnya di sektor pertambangan,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 17 Juni 2021.

Irfan mengatakan kemitraan antara Garuda Indonesia dan SKK Migas telah terjalin selama sepuluh tahun. Sinergi yang terbangun diklaim dapat memperkuat dan mendorong optimalisasi potensi bisnis kedua pihak.

Irfan mengimbuhkan, aksi bisnis keduanya pun sejalan dengan upaya Garuda Indonesia memperluas pangsa pasar. Kelanjutan kerja sama ini juga disebut-sebut merupakan komitmen dari Garuda untuk mendukung rencana strategis di sektor industri hulu migas. “Termasuk peningkatan produksi untuk mencapai visi hulu migas 2030,” kata Irfan.

Pelaksana tugas Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas Rudi Satwiko mengatakan kemitraan yang terjalin sejak 2010 itu menggambarkan komitmen bersama untuk menggerakan roda perekonomian nasional gas. Kerja sama keduanya pun tak bisa dilepaskan seiring dengan meningkatnya kebutuhan berbagai pihak terhadap jasa angkutan udara, khususnya untuk proyek-proyek infrastruktur industri.

“Sebagai salah satu maskapai dengan penerapan protokol kesehatan terbaik di dunia, kehadiran Garuda Indonesia melalui jaringan konektivitas antar-daerah yang semakin luas menjadi pilihan yang tepat sebagai moda transportasi udara bagi para tenaga kerja sehingga memberikan rasa aman dan nyaman,” katanya.

Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas Erwin Suryadi membuka perluasan kerja sama antara lembaganya dan Garuda. Ke depan, ruang lingkup kerja sama tersebut diharapkan mencakup penyediaan layanan jasa kargo dan carter.

“Sejalan dengan tingginya kebutuhan layanan transportasi udara oleh para kontraktor dan sub-kontraktor guna memperbesar potensi yang ada,” ujar Erwin.