Luhut Turunkan Tim Khusus Atasi Masalah di Tol Cisumdawu, Semarang-Demak, Batang
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Kodrat Setiawan
Kamis, 17 Juni 2021 10:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menurunkan tim khusus untuk mengatasi hambatan pembangunan di Jalan Tol Cisumdawu, Semarang-Demak, dan exit Kawasan Industri Terpadu Batang. Luhut mengatakan perlu percepatan pembangunan jalan bebas hambatan untuk mengejar penyelesaian proyek-proyek infrastruktur.
Di Jalan Tol Cisumdawu, misalnya, tim khusus akan melihat persoalan pembebasan tanah. Di area proyek tersebut ada overlapping kawasan hutan dengan tanah warga, tanah kas desa, serta tanah adat dan masalah lain seperti perizinan terkait lahan perhutani.
“Perlu percepatan terkait kajian pemberian izin penggunaan kawasan hutan, mengingat target selesai konstruksi yang sudah ditetapkan,” ujar Luhut pada Kamis, 17 Juni 2021.
Tanah wakaf dan tanah kas desa di area proyek dilaporkan belum dapat dibebaskan karena proses penilaian nilainya dianggap sudah outdated atau kedaluwarsa. Karena itu, perlu diskusi lebih lanjut untuk menentukan penilaian ulang penggantian lahan.
Di area lain, Luhut mengungkapkan beberapa lahan sebetulnya sudah berhasil dibebaskan. Namun, belum semua lokasi bisa dimulai konstruksinya. Luhut pun meminta aparat melakukan pendekatan dan penertiban di lokasi proyek.
Adapun konstruksi pembebasan lahan Jalan Tol Cisumdawu seksi 1 Cileunyi-Rancakalong saat ini mencapai 77,42 persen, seksi 2 Rancakalong-Sumedang 91,99 persen, dan seksi 3 Sumedang-Cimalaka sudah 100 persen. Sedangkan seksi 4 Cimalaka-Legok masih 0 persen dan seksi 5 Legok-Ujungjaya 0 persen. Adapun seksi 6A Ujungjaya-Dawuan baru mencapai 36,83 persen dan 6B sebesar 11,84 persen.
<!--more-->
Ihwal perkembangan ruas Jalan Tol Semarang-Demak, dia mengemukakan perlu adanya tambahan lahan pembebasan. Pembebasan lahan dibutuhkan di sisi dalam tanggul karena lokasi ini berpotensi menjadi kering dan akan menimbulkan masalah ke depan.
“Ruas Semarang-Demak ini juga menjadi perhatian Presiden (Jokowi) beberapa waktu lalu yang sudah melakukan kunjungan. Jadi sepatutnya isu tanah musnah ini bisa kita selesaikan secara cepat,” ujar dia.
Lahan yang telah bebas, kata Luhut, telah mencapai 960 dari 1.605 bidang. Luasnya setara 92,80 hektare dari total 535,10 hektare atau 17,34 persen.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Ridwan Kamil Siap Bebaskan Lahan Akses Tol Cisumdawu ke Bandara Kertajati