Harga Kembali Melejit, Saham DCII Digembok BEI per Hari Ini
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 17 Juni 2021 10:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia atau BEI kembali menghentikan sementara perdagangan saham PT DCI Indonesia Tbk. atau DCII mulai hari ini, Kamis, 17 Juni 2021. Suspensi dilakukan setelah otoritas bursa melihat adanya lonjakan harga saham tersebut yang cukup signifikan.
"Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham DCII di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I perdagangan tanggal 17 Juni 2021 sampai dengan Pengumuman Bursa lebih lanjut," seperti dikutip dari pengumuman bursa yang disampaikan pada Rabu, 16 Juni 2021.
Lebih jauh, BEI dalam surat pengumuman bernomor Peng-SPT-00093/BEI.WAS/06-2021 itu juga mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan. Pengumuman itu ditandatangani oleh Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Lidia M Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan Irvan Susandy.
Kemarin, pada Rabu, 16 Juni 2021, saham DCII terpantau langsung terkena auto reject atas atau ARA padahal baru saja kembali diperdagangkan di awal sesi I. Sebelumnya saham itu disuspensi sejak awal pekan dalam rangka cooling down. Adapun saat ini harga saham DCII berada di level 59.000.
Sepanjang seminggu terakhir, harga saham DCII melonjak 66,57 persen. Dalam hitungan sebulan, saham perusahaan penyedia layanan data center ini melejit hingga 416,49 persen.
Adapun salah satu pemicu lonjakan harga saham DCII dipicu oleh masuknya Anthoni Salim sebagai salah satu pemegang saham perseroan. DCII sebelumnya juga telah mengumumkan kemitraan dengan Grup Salim melalui pembangunan gedung PT Data Center Sukses Makmur.
<!--more-->
Jika menilik harga penawaran saham emiten Toto Sugiri yang melantai di bursa per 6 Januari 2021 lalu sebesar Rp 420 per saham, harga saham DCII telah menguat hingga lebih dari 14.000 persen. Kapitalisasi pasarnya pun membengkak jadi Rp 143,74 triliun.
Kini DCII menjadi saham termahal yang tercatat di BEI, lebih tinggi dari harga saham PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang dikenal sebagai saham premium. Pada pukul 10.15 perdagangan hari ini, Kamis, 17 Juni 2021, harga saham GGRM dan BBCA masing-masing berada di level 36.225 dan 31.575.
Soal melambungnya harga saham DCII ini, mantan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Hasan Zein turut berkomentar. Ia membandingkan pergerakan saham DCII dengan saham Tesla Inc. alias TSLA di bursa AS.
Saham DCII telah meroket selama 6 bulan sejak melantai di bursa.Adapun saham Tesla (TSLA), perusahaan milik Elon Musk itu, telah melejit hingga 160 kali lipat dalam kurun 10 tahun sejak initial public offering (IPO).
“Investor Amerika Serikat menganggap saham TSLA sebagai 'keajaiban'. Nah saham DCII adalah keajaiban di puncak keajaiban. Naik hampir 150 x dalam kurun waktu enam bulan sejak IPO!" kata Hasan, Rabu, 16 Juni 2021. "Saya belum pernah membaca peristiwa seperti ini selama 45 tahun menjadi pelayan di pasar modal."
BISNIS
Baca: Gembok Dibuka, Saham DCII Langsung ARA Usai Melonjak 20 Persen ke Level 60.300