IHSG Hari Ini Diprediksi Menguat ke 6.120, Samuel Sekuritas Soroti 4 Saham
Reporter
Tempo.co
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 16 Juni 2021 09:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG diprediksi pada hari ini menguat setelah mencapai level support 6.050. "Sehingga ada kemungkinan menguat dalam konsolidasi antara 6.050-6.120," ujar Senior Technical Portfolio Advisor PT Samuel Sekuritas Indonesia, M Alfatih.
Dalam analisisnya, Alfatih menyoroti empat saham pada perdagangan hari ini. Keempat saham itu adalah: FREN, BBRI, BBCA dan BMRI.
Saham PT Smartfren Telecom Tbk. atau FREN kemarin ditutup di level 96. Setelah menembus resistance kuat jangka panjang 98, harga bergerak sangat volatile. Harga saham ini juga sempat mencapai 101.
"Hari ini kemungkinan harga masih akan volatil di kisaran 91-110," ujar Alfatih seperti dikutip dari analisis harian PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rabu, 16 Juni 2021.
Berikutnya adalah saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI. Kemarin saham bank BUMN ini mengalami tekanan jual hingga penutupan, sehingga sentimen tersebut diperkirakan bisa berlanjut hari ini.
Jika ada kenaikan, menurut Alfatih, tekanan jual bisa muncul terutama di kisaran 4.280. "Demand Area ada di 4.180-4.130, lalu 4.000."
Selanjutnya adalah saham PT Bank Central Asia Tbk. atau BBCA. Saham bank tersebut kemarin ditutup di level 32.350, atau menguat dari support.
Alfatih memperkirakan saham BBCA berpeluang mendekati 33.000-34.000 kembali dalam pola up channel sejak 21 April 2021. Sementara demand area berada di level di 31.300-31.600.
Terakhir adalah saham PT Bank Mandiri Tbk. atau BMRI yang kemarin ditutup di angka 6.325. Alfatih memperkirakan harga saham bank pelat merah ini masih bakal cenderung naik dan akan menguji resistance penting di 6.400. "Berikutnya di 6.500-6.800. Support 6.300, lalu 6.225," kata Alfatih.
Adapun IHSG kemarin ditutup menguat tipis di level 6.089. Sebanyak 183 saham menguat, 334 saham melemah, dan 135 saham stagnan pada perdagangan kemarin dengan nilai transaksi sebesar Rp 10,5 triliun.
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Baca: Pan Brothers Lapor ke BEI soal Utang Rp 4,3 T Dimoratorium Pengadilan Singapura