Perubahan Insentif GoSend, CELIOS: Era Bakar Uang Startup Berakhir

Sabtu, 12 Juni 2021 23:49 WIB

Pengemudi daring Gojek membawa kemasan paket dari Tokopedia di Titipaja Warehouse, Jakarta, Jumat, 28 Mei 2021. Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan kolaborasi bisnis yang dilakukan oleh dua startup raksasa Gojek dan Tokopedia, melalui pembentukan GoTo diharapkan mampu menciptakan integrasi layanan yang semakin efisien dan mempercepat penguatan bisnis di sektor UMKM. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

TEMPO,CO, Jakarta - Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan perubahan insentif ojek mitra GoSend membuktikan 'era bakar uang' startup seperti GoJek telah berakhir.

Menurut dia, tanda-tandanya terlihat dari perubahan skema insentif yang diajukan aplikator layanan pengantaran barang GoSend itu. GoJek dinilai berupaya menekan kerugian dan berorientasi pada keuntungan jangka pendek.

“Ini sejalan dengan orientasi perusahaan yang mempersiapkan diri, pasca bergabung dan kemudian akan segera IPO," ujar Bhima dalam keterangan tertulis, Sabtu, 12 Juni 2021.

Dia menjelaskan ketika sudah melantai di bursa, investor akan menuntut keuntungan perusahaan. Prospek bisnis inilah yang perlu dijaga oleh perusahaan startup semacam GoJek sehingga mengubah skema insentif tukang ojek mitra GoSend.

Polemik soal penyesuaian insentif Gosend ini bermula dari beredarnya rilis di media sosial tentang pemogokan driver ojek mitra GoJek pada Selasa, 8 Juni 2021.

Dalam rilis yang beredar disebutkan bahwa insentif untuk 5 pengantaran sebesar Rp 10 ribu, sedangkan 15 pengantaran sebesar Rp 100 ribu. Tapi setelah penyesuaian menjadi Rp 1.000 per pengantaran untuk 1-9 pengantaran. Kemudian Rp 2.500 per pengantaran ketika sampai 15 lebih.

GoJek membenarkan ada penyesuaian insentif dengan alasan agar lebih banyak mitra Gosend yang mendapatkan insentif untuk setiap pengantaran paket.

Direktur Center for Policy and Public Management Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB Yudo Anggoro mengatakan penyesuaian insentif seperti yang dilakukan GoSend biasa di dunia bisnis.

Menurut Yudo kebijakan insentif baru GoSend harus dilihat sebagai upaya mendorong produktivitas mitra driver agar penghasilannya bertambah. Apalagi, pasar logistik di Indonesia sejak berkembangnya ekonomi digital menjadi semakin besar.

"Dan yang perlu diingat, ini hanya insentif yang berubah, bukan tarif dasarnya,” ujar Yudo.

VP Corporate Communications GoJek Audrey Petriny mengungkapkan, kebijakan penyesuaian insentif ini diambil sebagai langkah perusahaan untuk lebih memeratakan jumlah mitra yang dapat memperoleh insentif.

"Sehingga semakin banyak mitra (ojek GoSend) yang berpeluang mendapatkan penghasilan tambahan di masa pemulihan pandemi," kata petinggi GoJek itu.

Baca: Ada Mogok Massal Pengemudi, Gojek Pastikan Layanan GoSend Beroperasi Normal

Berita terkait

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

2 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

2 hari lalu

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

Ada beberapa cara tutup akun Gojek yang bisa dilakukan. Penutupan akun bisa dilakukan apabila Anda berencana mengganti layanan. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

6 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

7 hari lalu

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

Otorita IKN mencanangkan pembangunan pusat riset dan kampus startup bernama Nusantara Knowledge Hub atau K-Hub.

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

10 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

11 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

12 hari lalu

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

Lebih dari 25 investor dan perusahaan besar berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekosistem startup Malaysia.

Baca Selengkapnya

Pengacara Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Buka Kemungkinan Pengajuan Praperadilan

18 hari lalu

Pengacara Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Buka Kemungkinan Pengajuan Praperadilan

Sebelum menetapkan Gus Muhdlor sebagai tersangka, KPK telah lebih dulu menetapkan dua pejabat Pemkab Sidoarjo sebagai tersangka kasus korupsi.

Baca Selengkapnya

Menkominfo Budi Arie Pastikan Pemberian Insentif 5G untuk Operator: Tunggu Mei

19 hari lalu

Menkominfo Budi Arie Pastikan Pemberian Insentif 5G untuk Operator: Tunggu Mei

Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo Budi Arie Setiadi memastikan kementeriannya bakal memberikan insentif 5G untuk operator seluler.

Baca Selengkapnya