TEMPO.CO, Jakarta - LRT Jabodebek rencananya mulai beroperasi pertengahan 2021 dengan headway (waktu tunggu antar kereta) 3 menit dan mengangkut 580 ribu penumpang per hari. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan LRT sedang disiapkan untuk dapat meningkatkan kapasitas penumpang.

"Ultimate-nya akan jadi headway 2 menit," kata Budi Karya saat mengunjungi proyek LRT Jabodebek di Stasiun LRT Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada Rabu, 9 Juni 2021.

Dengan headway 2 menit ini, kapasitas angkut per hari bisa mencapai 800 ribu orang. "Bayangkan kalau LRT ini ada yang ke barat, ke selatan, maka angkutan massal itu jadi satu yang penting," kata Budi.

Keseluruhan penumpang ini akan dilayani oleh 31 trainset atau rangkaian kereta yang diproduksi oleh PT INKA (persero). Per hari ini, kata Budi, sudah 26 trainset yang selesai.

Sebelumnya pada Selasa, 8 Juni 2021, Budi juga sudah mengunjungi proyek tersebut. Secara rinci, Budi dapat penjelasan mengenai rincian kapasitas saat kereta nanti beropersi dan progresnya.

Pertama kapasitas kereta. Dalam kondisi normal yaitu 740 orang. Konfigurasinya yaitu 174 duduk dan 566 berdiri. Sementara dalam kondisi padar bisa mencapai 1.308 penumpang/

Kedua progres. Secara keseluruhan, progres LRT mencapai 84,7 persen. Rinciannya yaitu rute 1 (Cawang-Cibubur) sudah selesai 93,82 persen. Rute 2 (Cawang-Dukuh Atas) rampung 84,3 persen. Lalu, rute 3 (Cawang-Bekasi Timur) rampung 90,95 persen.

Adapun commercial operation date (COD) direncanakan pada minggu keempat Juni 2022. Lalu berdasarkan keterangan dari pihak kontraktor PT Adhi Karya (persero) Tbk, pada 1 Juli 2022 kereta LRT kemudian mulai melayani penumpang. "Mudah-mudahan," kata Direktur Operasi II Adhi Karya Pundjung Setya Brata saat ditemui di lokasi proyek pada Selasa, 8 Juni 2021.

BACA: Adhi Karya Sebut LRT Jabodebek Siap Layani Penumpang pada 1 Juli 2022

FAJAR PEBRIANTO