RI Ekspor 37,3 Juta Ton Minyak Sawit pada 2020, Terbesar di Dunia
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Kodrat Setiawan
Senin, 7 Juni 2021 15:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sepanjang 2020, Indonesia mengekspor sebanyak 37,3 juta ton minyak kelapa sawit. Posisi ini menempatkan Indonesia sebagai eksportir terbesar saat ini di dunia.
"Kita menempati ranking pertama," kata Direktur Industri Hasil Hutan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Perindustrian, Emil Satria dalam diskusi di Jakarta, Senin, 7 Juni 2021.
Sementara negara tetangga yang juga jadi produsen kelapa sawit, Malaysia, mengekspor sebanyak 19,3 juta ton. Lalu di bawahnya ada Thailand dengan total ekspor 3,1 juta ton, Kolombia 1,7 juta ton, dan Nigeria 1,1 juta ton.
Di sisi lain, Indonesia juga masih menguasai pangsa pasar minyak sawit global. Pangsa pasar Indonesia sebesar 55 persen, Malaysia 28 persen, Thailand 5 persen, Kolombia 2 persen, dan Nigeria 1 persen.
Selanjutnya, Emil menyebut industri minyak kelapa sawit ini sudah menyerap 4,2 juta pekerja langsung. Lalu, 12 juta pekerja tidak langsung. Ini tersebar di sektor hulu sampai hilir.
Berbagai data ini disampaikan Emil di tengah upaya pemerintah mempercepat sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO). ISPO ini adalah komitmen pemerintah demi industri kelapa sawit yang berkelanjutan, di tengah sejumlah sorotan global terhadap komoditas ini.
<!--more-->
Sertifikasi ISPO ini bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan dan pengembangan perkebunan kelapa sawit. Lalu, meningkatkan daya saing hasil dan mempercepat penurunan emisi gas rumah kaca.
Hingga akhir 2020, Kementerian Pertanian mencatat sudah ada 755 sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) yang terbit untuk kebun-kebun kelapa sawit di tanah air. Sebanyak 735 di antaranya merupakan sertifikat untuk perusahaan swasta dan PT Perkebunan Nusantara atau PTPN.
"Yang menggembirakan juga sudah ada 20 sertifikat bagi pekebun (rakyat kelapa sawit), walaupun memang sebelumnya masih bersifat sukarela," kata Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian, Dedi Junaedi.
FAJAR PEBRIANTO
Baca juga: Akhir 2020, Kementan: Sudah Terbit 755 Sertifikat ISPO Kelapa Sawit