Peter Gontha Ungkap CT Rugi Rp 11 T di Maskapai Garuda Indonesia
Reporter
Bisnis.com
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Sabtu, 5 Juni 2021 18:39 WIB
"Jadi, karena saya mendapat amanah untuk mewakili beliau, ya saya harus menyuarakan kegalauan orang yang percaya kepada saya. Menurut saya Rp11,2 triliun banyak juga yah?" Adapun, mengutip laporan Bloomberg, kinerja keuangan Garuda Indonesia tak kunjung membaik pada 2021. Bahkan, maskapai BUMN itu mencatatkan utang hingga Rp70 triliun.
Berdasarkan laporan dari Bloomberg, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam pernyataannya kepada karyawan perusahaan mengatakan emiten penerbangan pelat merah ini dalam kondisi berat secara finansial.
Irfan mengatakan Garuda Indonesia memiliki utang sebesar Rp70 triliun atau US$4,9 miliar. Jumlah utang tersebut bertambah lebih dari Rp1 triliun per bulannya seiring dengan penundaan pembayaran yang dilakukan perusahaan kepada pada pemasok.
"Saat ini arus kas GIAA berada di zona merah dan memiliki ekuitas minus Rp41 triliun," paparnya dikutip dari Bloomberg, Minggu (23/5/2021). Garuda Indonesia juga akan melakukan restrukturisasi bisnis yang mencakup pengurangan jumlah armada pesawat hingga 50 persen. Upaya tersebut perlu dilakukan guna mengatasi krisis yang diakibatkan oleh pandemi virus corona.
Salah satu bentuk restrukturisasi tersebut adalah melalui pengurangan armada pesawat yang operasional. “Kami memiliki 142 pesawat dan menurut perhitungan awal terkait dampak pemulihan saat ini, GIAA kemungkinan akan beroperasi dengan tidak lebih dari 70 pesawat,” ujarnya.
Namun, Irfan menolak memberi komentar terkait kabar ini saat dikonfirmasi Bloomberg. Departemen Corporate Communications perusahaan juga tidak merespons saat dimintai keterangan oleh Bloomberg.