Erick Thohir Diminta Telepon Jokowi untuk Bujuk Raja Arab Soal Kuota Haji
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 3 Juni 2021 13:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Anggota Komisi VI dari Fraksi Partai Gerindra, Andre Rosiade, meminta Menteri BUMN Erick Thohir menelepon Presiden Joko Widodo alias Jokowi ihwal kuota haji. Andre berharap Jokowi bisa membujuk Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz untuk memberikan kuota haji kepada Indonesia.
Apalagi, menurut Andre, vaksin Sinovac yang dimiliki Indonesia telah masuk daftar Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Sehingga, menurut Andre, tak ada alasan Arab tidak memberikan kuota haji kepada jemaah Indonesia.
“Sesuai aspirasi umat Islam yang ada di Indonesia, kami minta Pak Menteri (Erick) segera mendorong Presiden Jokowi untuk telepon Raja Arab Saudi agar kuota haji kita bisa keluar,” ujar Andre dalam rapat kerja bersama Kementerian BUMN di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 3 Juni 2021.
Arab Saudi hingga kini belum memberikan kepastian kuota jemaah haji 2021 atau kuota haji kepada Indonesia. Sementara itu, berdasarkan simulasi Tim Mitigasi Haji Kementerian Agama, tenggat waktu persiapan penyelenggaraan haji telah melewati batas akhir.
Salah satu syarat yang ditetapkan Arab Saudi ialah calon jemaah haji wajib sudah memperoleh vaksin dengan merek tertentu. Merek vaksin yang diperhitungkan Arab Saudi adalah Johnson and Johnson, Pfizer, Moderna, dan Astra Zeneca. Sedangkan Sinovac belum masuk daftar kategori syarat yang ditetapkan Otoritas Arab Saudi.
Dalam keterangannya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan belum memahami alasan pemerintah Arab Saudi yang tak kunjung memberikan izin masuk kepada Indonesia menjelang pelaksanaan Haji 2021.
Otoritas penerbangan Arab Saudi diketahui baru memberikan izin masuk untuk sebelas negara, yaitu Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Italia, Inggris, Irlandia, Jepang, Jerman, Perancis, Portugal, Swedia, dan Swis.
"Penanganan Covid-19 saya kira menjadi isu penting. Penanganan Covid-19 di Indonesia termasuk relatif bagus. Saya belum tahu kenapa warga Indonesia masih belum diizinkan masuk ke Saudi," kata Yaqut, Selasa, 1 Juni 2021.
Menurut Yaqut, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia masih lebih rendah dibanding sejumlah negara yang diizinkan masuk. Amerika Serikat bahkan menjadi negara dengan kasus tertinggi di dunia.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | FRISKI RIANA
Baca: Abdee Slank Komisaris Telkom, Erick Thohir: Masak Musisi Tak Boleh Naik Kelas?