Bos BI Beberkan Penyebab Kurs Rupiah Bakal Melemah ke Level 14.600 per Dolar AS

Kamis, 3 Juni 2021 09:00 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers hasil rapat dewan gubernur BI bulan Januari 2020 di Jakarta, Kamis 23 Januari 2020. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan bahwa nilai tukar rupiah sampai akhir tahun masih lemah atau undervalued. Meski begitu, bank sentral akan tetap mengambil sejumlah langkah agar kurs rupiah tetap stabil.

Perry menjelaskan setidaknya ada tiga penyebab nilai tukar rupiah masih akan melemah. “Karena inflasi kita rendah, defisit transaksi berjalan rendah, dan ekonomi kita yang membaik,” katanya pada rapat dengar pendapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 2 Juni 2021.

Lebih jauh, Perry memastikan bahwa Bank Indonesia akan terus mengupayakan agar rupiah stabil. Hingga kuartal pertama tahun 2021, rata-rata kurs rupiah berada di level Rp 14.264 per dolar AS.

Sedangkan secara keseluruhan pada tahun 2021, menurut Perry, nilai tukar akan berada pada kisaran angka Rp 14.200 sampai Rp 14.600 per dolar AS. Kisaran kurs tersebut yang dinilai Perry masih lemah.

Namun demikian, kata Perry, masih ada potensi rupiah menguat di tengah ketidakpastian dan risiko dari sisi global. Salah satunya berasal dari kenaikan yield United States treasury (UST). Hal tersebut juga dinilai berdampak baik pada pasar keuangan global.

Advertising
Advertising

Tarik-menarik dua faktor positif dan negatif ini yang kemudian mendorong BI memperkirakan nilai tukar pada tahun depan bakal berada di kisaran Rp 14.100 sampai Rp 14.500 per dolar AS. “Ini masih menguat dari 2021. Tentu karena ketidakpastian global penguatannya tidak seperti mengarah betul ke fundamental,” kata Perry.

Selain membahas nilai tukar rupiah, Gubernur BI dalam pemaparannya ke DPR juga menyoroti soal perbaikan ekonomi yang mulai terlihat. Hal tersebut mengacu pertumbuhan ekonomi pada kuartal I tahun 2021 yang lebih optimistis dari periode sebelumnya dan akan berlanjut hingga akhir tahun. Bank Sentral memperkirakan ekonomi pada 2021 antara 4,1 persen sampai 5,1 persen.

BISNIS

Baca: Investor Wait and See Data Ekonomi AS, Rupiah Menguat di 14.276 per USD

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

1 hari lalu

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

Vitamin D memiliki peran dalam menjaga pertumbuhan otot dan tulang yang optimal dengan absorbsi kalsium di saluran cerna.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

2 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya