Menhub Akan Berikan Pelabuhan-pelabuhan Kapal di Papua ke Swasta

Rabu, 2 Juni 2021 20:14 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengecek protokol kesehatan di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, Sabtu (6/2). (Kemenhub)

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi akan mengalihkan pengelolaan pelabuhan-pelabuhan besar, termasuk yang ada di Papua, kepada perusahaan swasta. Langkah ini diambil untuk memaksimalkan pendapatan negara bukan pajak atau PNBP serta meringankan beban APBN.

“Jadi banyak lagi pelabuhan-pelabuhan, seperti yang di Papua, kami akan berikan ke swasta supaya dananya tidak membebani pemerintah dan kita bisa bangun (pelabuhan) di tempat lain,” ujar Budi Karya dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 2 Juni 2021.

Budi Karya mengatakan pemerintah telah menjalin kerja sama dengan swasta untuk pengelolaan pelabuhan di lima tempat di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat sebelumnya. Ia memungkinkan ke depan ada sepuluh pelabuhan lagi yang akan diberikan kepada swasta, termasuk BUMN seperti PT Pelindo.

Kerja sama itu tak hanya dilakukan dari sisi pengelolaan, tapi juga pembangunan pelabuhan-pelabuhan baru. Ia mencontohkan Pelabuhan Tanjung Carat dan Ambon di Sulawesi Selatan.

Kementerian Perhubungan menetapkan skema perjanjian berupa kerja sama pemerintah dengan badan usah atau KPBU untuk proyek tersebut. Menurut Budi Karya, perusahaan swasta berencana menggelontorkan investasi senilai Rp 2-3 triliun.

Advertising
Advertising

Begitu juga di Pelabuhan Gorontalo dan Garonggong. Ia mengatakan ada dana swasta masuk sebesar Rp 2 triliun. Total dalam dua tahun, Budi Karya memperkirakan investasi di sektor pelabuhan akan mencapai Rp 7 triliun.

Di sisi lain, Kementerian Perhubungan juga mendapat komitmen alokasi dana dari Bank Dunia, Asian Development Bank, dan lembaga internasional lain senilai Rp 10-20 triliun untuk memenuhi kebutuhan proyek pembangunan pelabuhan. Komitmen berlangsung selama tiga tahun mendatang.

Skema kerja dengan swasta dilakukan untuk mendanai proyek pengembangan atau pembangunan infrastruktur yang ditargetkan selesai pada 2024. Di tengah pandemi Covid-19, tidak semua proyek bisa didanai dengan APBN karena negara memfokuskan anggarannya untuk penanganan wabah.

Pemerintah harus menyesuaikan komposisi pagu APBN dengan tengah kebutuhan yang semakin besar serta pendapatan yang berkurang karena relaksasi pajak. Menurut paparan Budi Karya, pagu indikatif Kementerian Perhubungan pun turun sebesar 20,35 persen pada 2022 menjadi Rp 32,9 triliun. Pada 2021, Kementerian Keuangan memberikan pagu indikatif lebih besar kepada Kemenhub, yakni Rp 41,3 triliun.

“Ruang fiskal pagu indikatif turun, terdapat gap sebesar Rp 8,4 triliun,” ujar Budi Karya.

Baca Juga: Budi Karya Gagas Proyek LRT Binjai dan Belawan Menuju Bandara

Berita terkait

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

12 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

14 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

17 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

21 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

1 hari lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

1 hari lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

1 hari lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya