Harga Minyak Dunia Melejit ke USD 71 per Barel, Rekor Tertinggi Sejak Maret 2020

Rabu, 2 Juni 2021 10:02 WIB

AP/Hasan Jamali

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak dunia menguat pada penutupan perdagangan pada pagi hari ini, Rabu, 6 Juni 2021 WIB. Harga minyak jenis Brent menembus US$ 71 per barel atau level tertinggi sejak Maret 2020.

Kenaikan harga minyak saat ini berlangsung di tengah ekspektasi peningkatan permintaan bahan bakar selama liburan musim panas di Amerika Serikat. Selain itu, pergerakan harga emas hitam ini juga dipengaruhi oleh kesepakatan OPEC + untuk meningkatkan produksi.

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus naik 93 sen atau 1,3 persen, menjadi di US$ 70,25 per barel setelah mencapai US$ 71 di awal sesi - harga intra-day tertinggi sejak 8 Maret 2020. Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli, naik US$ 1,4 atau 2,1 persen menjadi US$ 67,72 per barel.

Perusahaan jasa pelacakan GasBuddy mengatakan permintaan bensin AS pada Ahad pekan lalu, 30 Mei 2021, bertepatan dengan akhir pekan Memorial Day, melonjak 9,6 persen di atas rata-rata empat hari Ahad sebelumnya.

<!--more-->

Advertising
Advertising

Lonjakan permintaan tersebut adalah yang tertinggi sejak musim panas 2019. Sementara stok minyak mentah AS diperkirakan turun 2,1 juta barel pekan lalu, menurut jajak pendapat awal Reuters. Harga minyak juga didorong oleh data Cina yang menunjukkan bahwa aktivitas pabrik negara itu tumbuh pada laju tercepat tahun ini pada Mei.

Meski begitu, di saat yang sama ada ekspektasi bahwa akan lebih banyak hasil produksi yang mencapai pasar. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+, telah sepakat untuk melanjutkan pelonggaran pembatasan pasokan secara perlahan dalam pertemuan mereka pada Selasa kemarin.

Sumber OPEC mengatakan, saat para produsen menyeimbangkan pemulihan permintaan, ada kemungkinan peningkatan pasokan dari Iran. "Kesepakatan dengan Iran sangat berubah-ubah tentang apakah negara itu akan melakukan atau tidak, yang membuat pasar tegang," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC di New York.

OPEC+ memutuskan pada April lalu untuk mengembalikan 2,1 juta barel per hari (bph) pasokan ke pasar dari Mei hingga Juli. Dengan begitu pasokan minyak ini diharapkan bisa mengantisipasi meningkatnya permintaan global dan pada akhirnya mempengaruhi pergerakan harga minyak, meskipun jumlah kasus virus Corona di India--konsumen minyak terbesar ketiga di dunia--sangat tinggi.

ANTARA

Baca: Arcandra Prediksi Banyak Perusahaan Migas Merger dan Akuisisi Pasca-Pandemi

Berita terkait

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

1 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

1 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

5 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Solusi Amin Ak Antisipasi Pengaruh Konflik Iran-Israel Terhadap Pasokan Minyak Domestik

6 hari lalu

Solusi Amin Ak Antisipasi Pengaruh Konflik Iran-Israel Terhadap Pasokan Minyak Domestik

Anggota Komisi VI sekaligus anggota Panja Energi DPR RI, Amin Ak, mengingatkan pemerintah agar mengantisipasi dampak ekonomi dari konflik Iran dengan Israel, terutama dalam hal menjaga pasokan minyak domestik.

Baca Selengkapnya

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

8 hari lalu

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

9 hari lalu

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

Konflik Israel Iran yang diprediksi masih panjang membuat harga minyak dunia melambung.

Baca Selengkapnya

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

9 hari lalu

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.

Baca Selengkapnya

Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

9 hari lalu

Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo merespons soal imbas konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

9 hari lalu

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

Nilai tukar dolar Singapura terhadap rupiah malah cenderung lebih turun yakni Rp 11.854

Baca Selengkapnya