Kisah Full Time Trader: Pernah Rugi 85 Persen hingga Dikira Koruptor

Rabu, 2 Juni 2021 04:14 WIB

Bekti Sutikna, full time trader. Foto/Instagram

TEMPO.CO, Jakarta – Seorang pemain saham atau full time trader muda, Bekti Sutikna, bercerita tentang pengalamannya berselancar di pasar modal hingga memecahkan rekor transaksi terbanyak mencapai Rp 2,4 triliun dalam waktu satu bulan. Kisah itu ia bagikan dalam wawancara dengan Staf Ahli Pengawasan Pajak Kementerian Keuangan, Nufransa Wira Sakti, melalui tayangan YouTube Frans Membahas.

“Saya mulai trading saat kuliah semester II,” ujar Bekti memulai ceritanya di video yang diunggah pada Selasa, 1 Juni 2021.

Frans telah mengizinkan Tempo mengutip wawancaranya dengan Bekti. Dalam wawancara itu, Bekti menyebut bahwa ia mulanya bermain saham pada 2008 atau 13 tahun lalu dengan modal senilai Rp 15 juta. Saat pertama kali terjun di dunia pasar modal, Bekti langsung merugi karena portofolionya amblas 85 persen.

Saat itu, kata Bekti, Indonesia dan beberapa negara di dunia sedang mengalami krisis keuangan sehingga kondisi pasar tak stabil. Namun, ia tak langsung patah arang atau menjual sahamnya.

Sebagai mahasiswa jurusan ekonomi dan bisnis di suatu universitas, Bekti justru semakin memperdalam topik pasar modal untuk memperkuat basis teorinya. Konsentrasi ke bidang pasar modal itu atas rekomendasi dosennya.

Advertising
Advertising

Setelah lulus kuliah, Bekti lebih dulu bekerja di sekuritas. Dia baru mulai serius menjadi full time trader pada 2016. “Sempat saya ikut seminar saham, belajar buku. Teori banyak ditemukan di sana. Saya pun tidak ada mentor, jadi saya autodidak,” kata Bekti.

Selama menjadi full time trader, Bekti menghabiskan waktu hampir setiap hari untuk memantau pergerakan saham. Ia mengibaratkan pekerjaannya saat ini seperti orang yang membuka lapak di pasar. Pada waktu pembukaan perdagangan, ia melakukan transaksi beli. Sedangkan saat penutupan, Bekti melakukan aksi jual.

Selama menjadi full time trader, ia mengaku sempat merugi, apalagi bila kondisi IHSG amblas. Jumlah kerugian paling banyak itu mencapai Rp 1,5 miliar per hari. Kerugian bisa lebih besar kalau Bekti tidak langsung menjual sahamnya.

“Saya pernah mengalami menginapkan saham ketika market sore hari tutup, lalu ada sentimen dari bursa luar negeri buruk, sentimen turun, berita negatif muncul, paginya pas open langsung rontok. Jadi saya pilih untuk beli pagi dan langsung jual sore,” ujarnya

Sebagai full time trader, Bekti pun menyebut ia jarang berinteraksi dengan lingkungan luar. Pekerjaannya mengharuskan di berada di depan monitor.

Bahkan, karena tak bekerja di kantor seperti karyawan pada umumnya, ia pernah dicurigai sebagai koruptor oleh saudaranya. “Bude saya sempat bilang, hati-hati lho kalau rumah kamu disita. Saya dikira koruptor,” katanya.

Baca Juga: Platform Trading Larang Perdagangan Terhadap Saham GameStop

Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

3 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

3 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

4 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

6 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

6 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

6 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

10 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

10 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya