Harga Emas Dunia Terus Meroket, Incar Level Psikologis Baru USD 2.000
Reporter
Antara
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 1 Juni 2021 12:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas dunia menguat pada perdagangan terakhir Senin (Selasa pagi WIB) dan mengincar level psikologis baru US$ 2.000 per troy ounce. Reli harga komoditas tersebut diperkirakan bakal mencapai kenaikan bulanan terbesar sejak Juli 2020.
Penguatan harga emas terjadi saat greenback menuju penurunan bulan kedua sementara meningkatnya tekanan inflasi juga mengangkat daya tarik emas. Emas spot naik 0,3 persen menjadi diperdagangkan di US$ 1.907,90 per ounce pada pukul 05.38 GMT. Adapun harga spot telah naik hampir 7,9 persen sepanjang bulan ini.
Sedangkan emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange untuk penyerahan Agustus naik 0,22 persen menjadi US$ 1.909,50 per ounce. Tidak ada harga penyelesaian karena sebagian besar pasar di Amerika Serikat dan Inggris tutup pada Senin, 31 Mei 2021, untuk hari libur umum.
Managing Partner di SPI Asset Management, Stephen Innes, menyatakan penguatan emas terimbas oleh melamahnya kurs dolar AS. "Dolar tetap melemah, itu cukup mendukung. Emas bullish sekarang mengincar 2.000 dolar, dan sebagian besar berpikir itu akan naik jauh lebih tinggi," ucapnya.
<!--more-->
Adapun indeks dolar AS menuju penurunan bulanan kedua berturut-turut versus rivalnya, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun turun menjadi 1,593 persen pada Jumat pekan lalu, 28 Mei 2021. Dengan sendirinya, hal itu mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Data pada Jumat pekan lalu menunjukkan harga-harga konsumen AS melonjak pada April. Adapun inflasi melampaui target 2 persen The Fed dan merupakan kenaikan tahunan terbesar sejak 1992. Meski begitu, Gubernur The Fed, Jerome Powell telah berulang kali menyatakan bahwa inflasi yang lebih tinggi akan bersifat sementara.
Emas pun sering kali dilihat sebagai lindung nilai inflasi. Analis Commerzbank, Carsten Fritsch, menyatakan, selama The Fed menolak mengubah kebijakan moneternya dalam menanggapi kenaikan inflasi, suku bunga riil akan terus meluncur lebih jauh ke wilayah negatif. "Ini yang merupakan kabar baik untuk emas," katanya.
Adapun fokus investor minggu ini adalah pada data penggajian AS pada Jumat mendatang, 4 Juni 2021, dengan perkiraan median menunjukkan mereka akan menambahkan 650.000 pekerjaan. Selain harga emas, harga logam mulia lainnya seperti perak untuk penyerahan Juli naik 0,45 persen menjadi US$ 28.140 per ounce. Angka tersebut merupakan kenaikan bulanan tertinggi sejak Desember tahun lalu.
ANTARA
Baca: Harga Emas Antam Stabil Rp 965 ribu per Gram di Saat Emas Dunia Terus Menanjak