Tetap Mau Bawa Anak Usaha IPO, Krakatau Steel: Fluktuasi Pasar Modal Itu Biasa

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 30 Mei 2021 17:09 WIB

Silmy Karim. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Silmy Karim menilai fluktuasi pasar modal saat ini tidak akan mengubah rencana perseroan melakukan penawaran umum perdana saham anak-anak usahanya.

Silmy menuturkan rencana pelaksanaan initial public offering (IPO) tetap akan berjalan sebagaimana yang direncanakan. "Fluktuasi di pasar modal itu biasa. Kami tidak ada perubahan rencana," katanya kepada Bisnis, Minggu, 30 Mei 2021.

Emiten bersandi KRAS ini menjelaskan dua anak usaha yang paling potensial untuk IPO yakni PT Krakatau Tirta Industri (KTI) dan PT Krakatau Bandar Samudera (KBS). Dua anak usaha KRAS tersebut yang berpotensi lebih dulu go public.

“Kami sempat ada diskusi sangat singkat dan belum mengerucut dengan Kementerian BUMN, arahnya mungkin KTI duluan yang sudah sangat siap, KBS juga siap, tetapi KTI lebih menarik, karena profitabilitas yang sangat baik,” ujarnya.

PT KTI adalah anak usaha yang bergerak di bidang distributor dan pengelolaan air yang memiliki kontribusi profit terbesar terhadap perseroan, yaitu 32 persen.

Sementara itu, PT KBS merupakan salah satu entitas usaha yang juga memberikan kontribusi penghasilan cukup besar lainnya, yang bergerak di bidang jasa pengelolaan pelabuhan.
<!--more-->
Silmy menjelaskan saat ini masih terdapat proses akuisisi internal dari PT KBS sebagai salah satu upaya persiapan IPO sehingga perseroan lebih mendorong KTI untuk IPO pada tahun ini. Namun, tidak menutup kemungkinan PT KBS juga dapat melakukan IPO pada 2021.

"Karena situasi pasar saat ini, jadi kami tidak membabi buta untuk IPO semuanya, mungkin tahun ini kami bisa pilih 1-2 yang di-IPO-kan,” ujar Silmy.

KRAS juga baru-baru ini menambah penyertaan modal pada PT Krakatau Tirta Industri (PT KTI) sebesar Rp 798 miliar. Artinya total penyertaan modal Krakatau Steel pada PT KTI menjadi Rp 818 miliar. Silmy mengatakan penambahan modal ini dipersiapkan untuk memperkuat struktur permodalan PT KTI dalam rangka pengembangan usaha ke depan dan persiapan IPO.

"PT KTI sedang melakukan beberapa inisiatif pengembangan bisnis di antaranya menyiapkan pasokan air bersih berkapasitas 400 liter per detik untuk rencana pembangunan pabrik baru PT Lotte Chemical Indonesia PT (PT LCI) dan memasok air bersih kapasitas 1.000 liter per detik untuk PT Chandra Asri Petrochemical," ungkapnya.

Krakatau Steel selalu mendorong anak perusahaan untuk mengembangkan usahanya di seluruh Indonesia. Saat ini PT KTI sedang mengerjakan berbagai proyek termasuk pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Gresik yang bekerja sama dengan PT PP untuk menyuplai kebutuhan PDAM Gresik berkapasitas 1.000 liter per detik.

Proyek lainnya, yakni PT KTI bekerja sama dengan PT Adhi Karya membangun SPAM di Kendari yang rencananya akan selesai pada akhir 2021. PT KTI juga sedang membidik proyek penyediaan air untuk PT Amman Mineral di Sumbawa dan pengelolaan air minum di Batam.
<!--more-->
"Krakatau Steel sebagai induk dari PT KTI selalu mendukung usaha anak perusahaan untuk berkembang sehingga dapat memberikan kontribusi positif dalam peningkatan kinerja Krakatau Steel secara konsolidasi," katanya.

Pada 2020, PT KTI mencatat keuntungan bersih sebesar Rp 174,3 miliar meningkat dari 2019 yang sebesar Rp 153,5 miliar. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian tahun 2020 emiten berkode saham KRAS tersebut membalik kerugian di tahun 2019 sebesar US$ 505,39 juta menjadi laba sebesar US$ 22,64 juta.

Namun, emiten tersebut justru membukukan penurunan pendapatan bersih sebesar 4,93 persen dari US$ 1,42 miliar pada 2019 menjadi US$ 1,35 miliar atau setara Rp 19,44 triliun pada 2020.

Efisiensi pada emiten tersebut menjadikan perseroan mampu menurunkan biaya operasional sebesar 41 persen di tahun 2020, dari Rp 4,8 triliun pada 2019 menjadi Rp 2,8 triliun.

Selain itu, dalam rilis resmi disebutkan terdapat penurunan biaya energi sebesar 46 persen menjadi Rp 295 miliar, penurunan biaya utilitas sebesar 27 persen menjadi Rp 564 miliar, serta penurunan pada biaya consumable dan sparepart masing-masing 61 persen menjadi Rp 230 miliar dan 59 persen menjadi Rp 65 miliar.

Silmy mengatakan Krakatau Steel menargetkan peningkatan pendapatan sebesar 43 persen pada tahun ini 2021, yaitu mencapai Rp 28 triliun karena semakin membaiknya kinerja perseroan di tahun 2020.

BISNIS

Baca juga: Tahun 2020, Krakatau Steel Cetak Laba Bersih Rp 326 M

Berita terkait

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

1 hari lalu

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.

Baca Selengkapnya

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

4 hari lalu

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal dunia dalam usia 96 tahun. Simak profil perusahaan jamu dan kecantikan tersebut berikut ini.

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

17 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

27 hari lalu

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Daya Beli Masyarakat Menurun, Pendapatan Bisnis Agung Podomoro Land Anjlok 46 Persen

28 hari lalu

Daya Beli Masyarakat Menurun, Pendapatan Bisnis Agung Podomoro Land Anjlok 46 Persen

Penjualan dan pendapatan usaha PT Agung Podomoro Land Tbk (kode saham APLN) anjlok pada 2023.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

37 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Lion Air Incar Rp 7 T Dana IPO? Rusdi Kirana: Kekecilan, Mendingan Sendiri

37 hari lalu

Lion Air Incar Rp 7 T Dana IPO? Rusdi Kirana: Kekecilan, Mendingan Sendiri

Pendiri sekaligus pemilik Lion Air Rusdi Kirana menanggapi kabar soal rencana perusahaannya yang akan melakukan Initial Public Offering (IPO).

Baca Selengkapnya

GoTo Catatkan EBITDA Positif Rp 77 Miliar, Rugi Bersih Sampai Rp 90 T

38 hari lalu

GoTo Catatkan EBITDA Positif Rp 77 Miliar, Rugi Bersih Sampai Rp 90 T

GoTo mengumumkan kinerja keuangan dan operasionalnya untuk kuartal IV serta tahun buku 2023.

Baca Selengkapnya

Geliat Bisnis Hidangan Buka Puasa di Pasar Takjil Benhil, Untung Rp 2-5 Juta Sehari

40 hari lalu

Geliat Bisnis Hidangan Buka Puasa di Pasar Takjil Benhil, Untung Rp 2-5 Juta Sehari

Tingginya animo masyarakat jadi salah satu alasan Pasar Takjil Benhil ini konsisten ramai tiap tahunnya.

Baca Selengkapnya

Siap-siap, Bank OCBC NISP akan Bagi Dividen Tunai Senilai Rp 1,65 Triliun

41 hari lalu

Siap-siap, Bank OCBC NISP akan Bagi Dividen Tunai Senilai Rp 1,65 Triliun

Bank OCBC NISP Tbk. akan membagikan dividen tunai senilai Rp 1,65 triliun atau Rp 72 per saham dari total laba tahun 2023.

Baca Selengkapnya