Total Remitansi Kuartal I dari Pekerja Migran Asal NTB Capai Rp 100 Miliar

Reporter

Antara

Sabtu, 29 Mei 2021 11:52 WIB

Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia memasuki perbatasan Indonesia di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis, 20 Mei 2021. Selanjutnya puluhan PMI itu harus menjalani pemeriksaan kesehatan serta karantina di Terminal Barang Internasional Entikong sebelum dipulangkan ke daerah masing-masing. ANTARA/Agus Alfian

TEMPO.CO, Jakarta - Transaksi transfer dana dari luar negeri atau remitansi pada kuartal I tahun 2021 dari pekerja migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Barat mencapai Rp 100 miliar.

"Total remitansi yang masuk selama triwulan I sekitar Rp100 miliar. Itu laporan dari bank dan ini modal bagi PMI," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB, I Gde Putu Aryadi di Mataram, Jumat, 28 Mei 2021.

Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah seiring banyaknya jumlah PMI asal NTB yang masih mengadu nasib di luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, dan negara-negara di kawasan Timur Tengah.

"Jumlah pengiriman PMI kita berdasarkan data 2019 itu ada 20 ribuan. Kebanyakan dari mereka akan berakhir masa kontraknya tahun ini. Terbesar itu masih dari Malaysia dan Timur Tengah," ujarnya.

Besarnya remitansi dari Pekerja Migran Indonesia tersebut memiliki kontribusi besar bagi peningkatan ekonomi di daerah, terlebih di tengah situasi pandemi Covid-19.

"Tentu ini sangat membantu perputaran ekonomi di daerah," terang mantan Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB ini.

Hingga saat ini jumlah PMI yang pulang ke NTB terus meningkat yaitu di angka 13.541 orang dan 32 orang di antaranya dalam kondisi sudah meninggal dunia.

Dari 13.541 orang tersebut, terdiri dari PMI non prosedural sebanyak 4.112 orang, pemulangan prosedural 9.330 orang dan jumlah pemulangan jenazah 32 orang.

"Kepulangan mereka tentu bukan tanpa sebab. Selain karena Covid-19 juga karena kontrak telah habis dan sebagiannya karena tanpa prosedur. Sedangkan 32 yang meninggal rata-rata karena sakit," terangnya.

Dari sepuluh kabupaten dan kota di NTB, terbanyak berasal dari Kabupaten Lombok Timur 5.800 orang, Lombok Tengah 4.520 orang, Lombok Barat 1.597 orang, Sumbawa Besar 596 orang dan Lombok Utara 299 orang. Berikutnya 237 orang asal Kota Mataram, 190 orang Sumbawa Barat, 181 orang asal Kabupaten Bima, 96 orang dari Dompu dan 19 orang berasal dari Kota Bima.

Aryadi juga menjelaskan, lima asal negara penempatan terbanyak yaitu Malaysia sebanyak 10.339 orang, Saudi Arabia 1.871 orang, Amerika 499 orang, Brunei Darussalam 231 orang dan Singapura 129 orang.

"Kita berharap dari kepulangan PMI ini bukan menjadi pengangguran tetapi dapat mampu menciptakan lapangan kerja baru. Karena mereka sudah memiliki modal dan pengalaman yang dimiliki," katanya.

Baca Juga: Corona, BRI Genjot Remitansi di Negara yang Tak Terapkan Lockdown

Berita terkait

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

16 jam lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

17 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

17 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

18 jam lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

21 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

23 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

2 hari lalu

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Jokowi dan beberapa menteri nonton bareng laga Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024. Nobar pun dilakukan di banyak tempat semalam.

Baca Selengkapnya

Angkat Tenun Bima, Festival Rimpu Mantika jadi Daya Tarik Turis Mancanegara

5 hari lalu

Angkat Tenun Bima, Festival Rimpu Mantika jadi Daya Tarik Turis Mancanegara

Festival Rimpu Mantika tidak hanya pawai semata, selain tradisi busana, juga disuguhkan kekayaan keindahan budaya Bima dan ekonomi kreatif.

Baca Selengkapnya

Pawai Rimpu Mantika di Bima Diikuti Puluhan Ribu Peserta, Ada Fashion Show

5 hari lalu

Pawai Rimpu Mantika di Bima Diikuti Puluhan Ribu Peserta, Ada Fashion Show

Pawai rimpu merupakan acara puncak dari Festival Rimpu Mantika Kota Bima 2024.

Baca Selengkapnya