Morgan Stanley Hengkang dari RI, Bagaimana Imbasnya ke Transaksi di Bursa?
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 28 Mei 2021 21:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Perdagangan dan Anggota Bursa Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono Widodo meyakini keputusan PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia untuk menghentikan kegiatan perantara pedagang efek di Indonesia tak berdampak besar terhadap transaksi di bursa.
"Dampaknya mestinya kecil terhadap transaksi karena order flow akan dijalankan atau disalurkan oleh anggota bursa lain yang memiliki kerjasama dengan Morgan Stanley," ujar Laksono kepada awak media, Jumat, 28 Mei 2021.
Laksono enggan mengungkap alasan Morgan Stanley angkat kaki dari Indonesia. Namun, ia menduga langkah itu ditempuh dengan semakin turunnya weightings Asean, termasuk Indonesia, di MSCI lantaran terdesak Cina yang masih dianggap negara emerging. Selain itu, adanya IPO raksasa seperti Saudi Aramco juga membuat pembobotan Asean semakin kecil.
"Sehingga transaksi dari investor luar juga mengalami penurunan sehingga dianggap tidak/kurang memenuhi skala ekonomis bagi beberapa AB asing," ujar Laksono.
Dilansir dari Bisnis, PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia memutuskan untuk menghentikan kegiatan perantara pedagang efek di Indonesia. Namun, perseroan berkomitmen memberikan akses pasar Indonesia kepada para klien globalnya.
<!--more-->
Berdasarkan pernyataan resmi Morgan Stanley Sekuritas Indonesia, Jumat 28 Mei 2021, perusahaan asal Amerika Serikat yang sebelumnya telah beroperasi di Indonesia sejak 2012 tersebut menyatakan akan tetap memberikan akses ke pasar saham Indonesia melalui kerjasama dengan mitra-mitra broker Tanah Air. Selanjutnya, perusahaan akan menyediakan Riset Morgan Stanley dari Singapura.
"Kami akan tetap memberikan akses ke pasar ekuitas Indonesia kepada klien-klien global kami melalui kerjasama dengan mitra-mitra broker lokal yang berkelayakan,” tulis pernyataan resmi Morgan Stanley Sekuritas Indonesia.
Lebih lanjut Morgan Stanley Sekuritas Indonesia menyatakan akan tetap melayani klien-klien bank investasinya di Indonesia. Mengutip Financial Post, Jumat, Morgan Stanley mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya bermaksud untuk menghentikan aktivitas broker-dealer dalam negeri di Indonesia.
Sumber yang mengetahui keputusan tersebut mengatakan langkah itu akan mempengaruhi sekitar 10 peran dan bank investasi akan melakukan fungsi penjualan, perdagangan dan penelitian dari pusat Asia Tenggara di Singapura.
Bisnis ekuitas onshore Indonesia dibuka pada tahun 2012 menyusul pengumuman oleh CEO Morgan Stanley James Gorman pada November 2011 saat ia mengunjungi Jakarta. Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa menumbuhkan bisnis perusahaan di Indonesia merupakan “prioritas strategis dan komitmen yang penting” bagi bank.
CAESAR AKBAR | BISNIS
Baca: Morgan Stanley Resmi Tutup Bisnis Broker di Indonesia