Bahas Data Pemerintah, Jokowi Sebut Data Bansos Tidak Akurat dan Tumpang Tindih

Kamis, 27 Mei 2021 13:49 WIB

Presiden Jokowi berada sekitar 1000 orang peserta penerima PKH dan BPNT di Graha Insan Cita, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Selasa, 12 Februari 2019.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyoroti persoalan akurasi data pemerintah yang masih terjadi sampai saat ini. Ia mengatakan perkara itu berdampak luas ke berbagai hal.

"Dampaknya ke mana-mana, contoh data bansos tidak akurat tumpang tindih membuat penyaluran tidak cepat, lambat dan ada yang tidak tepat sasaran. Begitu juga data penyaluran bantuan pemerintah lainnya," ujar Jokowi dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah 2021, Kamis, 27 Mei 2021.

Jokowi mengatakan data pemerintah pusat dan pemerintah daerah juga sering tidak tersambung. Karena itu, ia meminta persoalan itu diperbaiki. Ia pun meminta BPKP membantu peningkatan kualitas data yang dikelola pemerintah.

"Kawal integrasi, kawal sinkroninasi basis data antarprogram untuk meningkatkan keandalan data. manfaatkan laboratorium data forensik dan data analitik yang dimiliki, BPKP kan punya ini. Gunakan. Manfaatkan," ujar Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengatakan efektivitas pengawasan intern juga butuh komitmen dan manajemen yang baik. Sebab, semua rekomendasi harus ditindaklanjuti dan tidak hanya berhenti di rekomendasi.

Advertising
Advertising

"Tuntaskan sampai akar masalah sehingga tidak terjadi masalah yang sama di tahun berikutnya, diulang-ulang. Sudah tahu salah diulang-ulang setiap tahun," kata Jokowi.

Karena itu, ia menekankan kepada para menteri, kepala lembaga, dan kepala daerah untuk menindaklanjuti rekomendasi dari BPKP dan APIP. "Jangan dibiarkan berlarut-larut, membesar dan dan akhirnya nanti bisa menjadi masalah hukum."

Ia juga meminta kepada para menteri, kepala lembaga dan kepala daerah agar memberikan akses dan informasi yang akurat sehingga APIP dapat bekerja secara independen dan profesional. Dia juga meminta ada hal yang ditutup-tutupi.

"Jangan karena kerja lambat, verifikasi dari APIP jadi terhambat. Dampaknya, program pemerintah juga terhambat dan terlambat," tutur dia.

Baca Juga: Bidik Ekonomi 7 Persen di Kuartal II, Jokowi Minta Genjot Belanja Pemerintah

Berita terkait

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

1 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

2 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

2 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

3 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

4 jam lalu

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

Saat ini yang perlu dilakukan adalah menjaga keseimbangan harga di tingkat petani maupun di tingkat peternak.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

5 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

5 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

6 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

7 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

10 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya