Bidik Ekonomi 7 Persen di Kuartal II, Jokowi Minta Genjot Belanja Pemerintah

Kamis, 27 Mei 2021 13:08 WIB

Presiden Joko Widodo menghadiri acara peresmian pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 4 Mei 2021. Dalam arahannya, Presiden mendorong perencanaan yang adaptif dan manfaatkan Iptek. ANTARA/BPMI Setpres/Lukas

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan bahwa target pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021 adalah 7 persen. Angka tersebut melompat tinggi bila melihat pertumbuhan ekonomi kuartal I yang minus 0,74 persen.

Karena itu, ia mengatakan angka tersebut bukanlah target yang mudah untuk diraih. "Tapi saya meyakini insyaAllah kalau semua bekerja keras, belanja segera dikeluarkan realisasinya, angka itu bukan sesuatu yang mustahil untuk diraih," ujar dia dalam siaran langsung, Kamis, 27 Mei 2021.

Jokowi menyebut angka 7 persen itu perlu dicapai untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi tahun 2021 sebesar 4,5-5,5 persen. Apabila pertumbuhan ekonomi 7 persen pada kuartal II 2021 tidak tercapai, ia memperkirakan target pertumbuhan ekonomi tahun ini pun tidak tercapai.

"Walau kita tahu ada ketidakpastian ekonomi global dan ketidakpastian karena pandemi, tapi kita semua harus berusaha," tutur Jokowi. Karena itu, ia mengatakan orkestrasi dalam mengejar target tersebut harus terkelola dengan baik.

Jokowi menegaskan tahun 2021 adalah tahun pemulihan ekonomi nasional. Karena itu, pemerintah sudah menyiapkan dana pemulihan ekonomi hampir Rp 700 triliun yang harus direalisasikan secara cepat dan tepat sasaran. Dengan demikian, ekonomi bisa bangkit kembali.

Advertising
Advertising

"Saya menegaskan akuntabilitas, efektifitas, efisiensi dari belanja itu hal yang sangat penting. Tapi lebih dari itu saya ingin menekankan hal yang perlu perhatian BPKP dan seluruh jajaran APIP, aparat pengawas intern pemerintah," kata Jokowi.

Jokowi pun meminta BPKP terus mengawal belanja pemerintah. Pasalnya, ia mengatakan realisasi belanja pemerintah masih rendah.

"Sekitar kurang lebih 15 persen untuk APBN, dan 7 persen untuk APBD, masih rendah," ujar dia. Tak hanya itu, serapan belanja pemulihan ekonomi nasional juga masih rendah, yaitu baru 24,6 persen.

Karena itu, ia mengatakan pengawasan diperlukan untuk menjamin tercapainya tujuan belanja pemerintah. "Sekali lagi kecepatan tapi juga ketepatan sasaran. Kecepatan dalam pengadaan barang dan jasa juga masih lambat, ini yang saya minta tadi dikawal."

Jokowi juga mengatakan bahwa realisasi pengadaan barang dan jasa dari kementerian dan lembaga baru sekitar 10,98 persen pada kuartal I 2021. Pengadaan barang dan jasa untuk pemerintah daerah juga masih kurang dari 5 persen. Karena itu, ia mengatakan hal tersebut harus terus diikuti, dikawal, dan dibantu.

Baca Juga: Moeldoko Bantah Abaikan Perintah Jokowi Soal TWK Pegawai KPK

Berita terkait

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

5 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

6 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

6 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

7 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

7 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

7 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

8 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

9 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

9 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

10 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya