Garuda Tawarkan Pensiun Dini, Federasi Pilot: Kebijakan Panik

Senin, 24 Mei 2021 20:29 WIB

Seorang pilot berfoto bersama pesawat Boeing 747-400 yang tak lagi dioperasikan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. di Cengkareng, Banten, 9 Oktober 2017. Pensiun ini, bersamaan dengan berakhirnya operasional penerbangan haji 1438 H tahun 2017. Tempo/Vindry Florentin.

TEMPO.CO, Jakarta – Penasihat Federasi Pilot Indonesia, Daryanto, melihat opsi pensiun dini yang diambil PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk merupakan bentuk kebijakan panik. Daryanto mengungkapkan manajemen perusahaan semestinya memiliki opsi penyelamatan yang lebih tepat di masa krisis karena pandemi Covid-19.

“Kalau saya lihat ini kebijakan panik. Panic decision based on emotion,” ujar Daryanto saat ditemui di kantor Garuda Indonesia, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Senin, 24 Mei 2021.

Menurut Daryanto, perusahaan pelat merah justru akan menanggung biaya pengeluaran lebih besar di kemudian hari. Selain untuk membayar pesangon, ongkos jumbo bakal dikeluarkan Garuda sewaktu manajemen mempekerjakan kembali para karyawannya, khususnya pilot, pada saat keadaan mulai pulih tiga atau empat tahun mendatang.

Musababnya, Daryanto menyebut pilot yang vakum atau lama tidak mengoperasikan pesawat harus kembali mengambil pelatihan sebagai syarat sebelum menerbangkan maskapai. Pelatihan ini membutuhkan biaya yang relatif besar dan akan ditanggung oleh perusahaan.

“Jadi uang untuk pensiun dini kan bisa disimpat. One day, kita sudah prediksi 2023 sampai 2024 (bisnis) airlines akan kembali 100 persen,” ujar Daryanto.

Advertising
Advertising

Pensiunan pilot itu mengatakan Garuda sebelumnya pernah menghadapi berbagai krisis keuangan. Pada 1998, misalnya, Garuda mengalami kesulitan sehingga perusahaan harus mengambil kebijakan efisiensi.

Namun, ia menyebut manajemen saat itu memiliki berbagai opsi seperti menawarkan cuti tanpa tanggungan kepada karyawan. Perusahaan juga lebih dulu mencari pendanaan sebelum menawarkan pensiun dini agar pekerjanya tidak dirugikan.

Golden shake hands diumumkan setelah dapat investor baru. Jadi karyawan milih bisa keluar dan dapat pesangon cukup besar,” ujarnya.

Manajemen Garuda sebelumnya telah mengumumkan akan mengambil opsi penawaran pensiun dini bagi karyawan sebagai langkah agar perseroan bertahan di tengah ketidakpastian pandemi Covid-19. Garuda ditengarai menghadapi kerugian sampai Rp 70 triliun.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pihaknya tidak ingin berkomentar ihwal kerugian yang dialami perusahaan. “Saya dan tim ingin fokus ke urusan pensiun dini ini yang sangat penting diputuskan oleh setiap pegawai untuk ikut atau tidak,” katanya.

Baca Juga: Serikat Karyawan Garuda Sebut Opsi Pensiun Dini Kebijakan Sepihak Manajemen

Berita terkait

Garuda Indonesia Bakal Terbangkan 109 Ribu Jamaah Haji Tahun Ini

3 jam lalu

Garuda Indonesia Bakal Terbangkan 109 Ribu Jamaah Haji Tahun Ini

Jamaah calon haji asal Indonesia ini bakal diangkut menggunakan 14 unit pesawat berbadan lebar jenis Boeing dan Airbus

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

20 jam lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

3 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

6 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan dan Perumnas Penuhi Kebutuhan Rumah Bagi Pekerja

6 hari lalu

Kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan dan Perumnas Penuhi Kebutuhan Rumah Bagi Pekerja

BPJS Ketenagakerjaan bersama Perum Perumnas menjalin sinergi dalam penyediaan hunian yang layak bagi pekerja.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

7 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

7 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

7 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

7 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

8 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya