6 Fakta Perjalanan Merger Gojek dan Tokopedia Menghasilkan GoTo
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 18 Mei 2021 07:59 WIB
3. Perjanjian CSPA ihwal kerja sama merger
Pada 9 Maret 2021, Gojek dan Tokopedia diduga telah meneken perjanjian jual beli jual-beli bersyarat atau CSPA terkait kerja sama merger. Beredar informasi bahwa Gojek saat itu akan menggenggam 60 persen saham, sedangkan Tokopedia bakal mengampit sisanya.
Namun perusahaan mengaku tidak dapat memberikan respons terhadap informasi yang beredar. “Kami tidak dapat menanggapi spekulasi yang ada di pasar,” kata Vice President of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak.
4. Sempat menyebut hanya rumor
Setelah kabar berembus di publik, baik Gojek maupun Tokopedia sempat menyangkal bahwa isu merger sekadar rumor. Bahkan dalam rapat akbar internal pada 23 Maret 2021, manajemen Gojek dalam town hall meeting internal menyampaikan hal serupa. Barulah pada 9 April, saat diadakan town hall meeting kembali, Gojek mengakui perusahaan sedang negosiasi merger dengan Tokopedia.
Walau begitu, manajemen saat itu mewanti-wanti belum ada keputusan mengikat. Manajemen berjanji karyawan bakal menjadi pihak pertama yang bakal memperoleh informasi sehingga kedua badan usaha itu sah melakukan aksi merger.
5. Kabar bakal melantai di bursa saham
Di tengah isu merger yang belum terkonfirmasi kala itu, Gojek dan Tokopedia dikabarkan bakal mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada beberapa skenario yang muncul. Salah satunya kedua perusahaan akan merger sebelum secara bersamaan mencatatkan mereka di Indonesia dan Amerika Serikat (AS).
6. Setelah merger
Setelah resmi mengumumkan merger, Grup GoTo diklaim akan berkontribusi lebih dari 2 persen terhadap total produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Grup ini juga digadang-gadang menciptakan lebih banyak lapangan kerja serta peluang penghasilan seiring dengan berkembangnya bisnis perusahaan dan bertumbuhnya ekonomi.
Pasca-merger, Grup GoTo memiliki daftar investor blue-chip termasuk Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | FAJAR PEBRIANTO | MAJALAH TEMPO
Baca: Sah, Gojek dan Tokopedia Resmi Merger jadi GoTo