Usai Serangan Siber ke Perusahaan BBM AS, Harga Minyak Naik ke USD 64,92

Selasa, 11 Mei 2021 15:40 WIB

Seorang lelaki berdiri dekat dengan kilang Cardon, milik perusahaan minyak negara Venezuela PDVSA di Punto Fijo, Venezuela 22 Juli 2016. [REUTERS]

TEMPO.CO, New York - Harga minyak dunia naik tipis pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), setelah sebagian besar pipa bahan bakar utama Amerika Serikat (AS) kembali pulih setelah adanya serangan siber.

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli naik empat sen atau 0,1 persen, menjadi ditutup pada US$ 68,32 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juni terkerek dua sen atau 0,03 persen, menjadi menetap di US$ 64,92.

Adapun kedua kontrak acuan meningkat lebih dari 1 persen minggu lalu, kenaikan mingguan kedua berturut-turut.

Kenaikan harga minyak mentah itu terimbas potensi pertumbuhan permintaan AS yang mengimbangi kekhawatiran bahwa pandemi Virus Corona yang muncul kembali di India akan memangkas permintaan di Asia.

Colonial Pipeline, operator jaringan pipa yang membawa bensin dan solar ke bagian timur dan tenggara AS, mengatakan tengah melancarkan sejumlah pendekatan bertahap untuk memfasilitasi kembalinya layanan. Perusahaan pada Jumat pekan lalu menghentikan sementara semua operasi pipa setelah serangan keamanan siber.

Advertising
Advertising

Pada Senin kemarin, Colonial Pipeline, pipa bahan bakar terbesar di Amerika Serikat, menyatakan harapannya agar secara substansial bisa memulihkan layanan operasional pada akhir pekan.

Sebelumnya diberitakan sistem ditutup oleh serangan siber pada Jumat pekan lalu. Berikutnya, pada Ahad pekan lalu, beberapa saluran kecil telah dibuka kembali sementara jalur utama masih ditutup.

Adapun pada Ahad lalu, fokus pedagang telah bergeser ke faktor pendukung di sekitar pembukaan AS. "Sekarang pasar akan mengamati cerita jaringan pipa," kata Analis Senior Price Futures Group, Phil Flynn, di Chicago.

<!--more-->

Sementara Analis Commerzbank, Carsten Fritsch, menilai jika jaringan pipa tidak beroperasi untuk waktu yang lama bakal berdampak luas pada pasar minyak dunia. "Tidak hanya di AS, tetapi juga di Eropa," katanya. “Meski begitu, saat ini diasumsikan gangguan pada jaringan pipa akan teratasi dalam hitungan hari, jadi dampaknya akan dibatasi.”

Gedung Putih bekerja sama dengan Colonial untuk membantu pemulihannya. Menteri Perdagangan Gina Raimondo mengatakan perbaikan pipa merupakan prioritas utama.

Hingga kemarin, Pemerintah AS mengaku belum menerima permintaan apapun untuk mengesampingkan Undang-Undang Jones sebagai tanggapan atas penutupan pipa. Hal tersebut disampaikan oleh Juru bicara Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS.

Seorang pejabat tinggi keamanan nasional Gedung Putih mengatakan komunitas intelijen AS sedang bekerja untuk menentukan apakah peretas Colonial Pipeline memiliki hubungan dengan Pemerintah Rusia.

Adapun Anne Neuberger, Wakil Penasihat Keamanan Nasional untuk Dunia Maya, mengatakan kepada wartawan pada pengarahan Gedung Putih bahwa FBI telah melacak kelompok ransomware DarkSide setidaknya sejak Oktober lalu.

Sebuah rilis berita yang dikeluarkan atas nama DarkSide mengatakan tujuannya adalah untuk menghasilkan uang dan bukan menciptakan masalah bagi masyarakat.

Sebenarnya tren harga minyak mentah Brent telah meningkat lebih dari 30 persen tahun ini. Hal tersebut didukung oleh pengurangan pasokan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, dan pelonggaran pembatasan pergerakan Virus Corona di Amerika Serikat dan Eropa.

Namun pandemi yang memburuk di Asia telah membebani harga minyak. Infeksi dan kematian Virus Covid-19 di India mendekati rekor tertinggi harian pada Senin kemarin, 10 Mei 2021.

ANTARA

Baca: Harga Minyak Melonjak ke USD 64,86 Usai OPEC+ Sepakat Pangkas Produksi per Mei

Berita terkait

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

44 menit lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

3 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

3 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

5 jam lalu

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

Pernah terima ancaman atau teror? Tindakan ini yang harus dilakukan. Ketahui sanksi hukum bagi pelaku ancaman tersebut.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

7 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

8 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

10 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

12 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

22 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

1 hari lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya