Kemenhub Masih Temukan Pemudik Gelap, Paling Banyak Pakai Sepeda Motor

Senin, 10 Mei 2021 10:14 WIB

Petugas Kepolisian melakukan memutarbalikkan pemudik motor yang akan melintas di posko penyekatan mudik di Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Ahad, 9 Mei 2021. Pada H-3 jelang Hari Raya Idul Fitri 1422 H petugas gabungan dari TNI,Polri,Dishub dan Satpol PP memperketat penjagaan pemudik di perbatasan Kabupaten Bekasi dan Karawang. ANTARA/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Perhubungan masih menemukan sejumlah warga yang berupaya mudik menjelang Lebaran 1442 Hijriah. Para pemudik gelap itu kebanyakan menggunakan moda angkutan sepeda motor.

“Kalau saya perhatikan ada saja (pemudik) gelap. Ada beberapa orang diberhentikan, mereka beralasan buru-buru sehingga enggak bawa surat. Kebanyakan pakai sepeda motor,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi saat dihubungi Tempo pada Senin, 10 Mei 2021.

Meski demikian, Kementerian Perhubungan belum menyampaikan data jumlah pemudik gelap menggunakan sepeda motor yang terjaring di titik-titik penyekatan oleh petugas. Data tersebut saat ini dikelola pihak Korps Lalu-lintas Polri.

Pemerintah memberlakukan kebijakan larangan mudik pada 6-17 Mei 2021. Selama periode larangan mudik, warga yang boleh bepergian hanya yang masuk kriteria khusus, seperti pekerja dengan kepentingan perjalanan dinas, ibu hamil dengan keperluan melahirkan, atau orang yang akan melakukan kunjungan duka.

Warga yang termasuk kelompok dikecualikan ini harus mengantongi izin khusus, seperti surat perjalanan dari atasan atau perangkat desa, serta surat izin keluar-masuk alias SIKM. Mereka juga harus menunjukkan dokumen tes Covid-19 yang menunjukkan hasil negatif dan melakukan karantina mandiri selama lebih-kurang lima hari begitu tiba di tujuan.

Advertising
Advertising

Meski masih ada pergerakan masyarakat, Budi Setiyadi memastikan jumolah kendaraan yang melintas di jalan tol mapun jalan nasional dan jalan arteri menurun signifikan. “Saya bilang turun tahun ini. Mobil pribadi turun, kendaraan sepeda motor di penyeberangan juga turun,” ujar Budi Setiyadi.

Kementerian Perhubungan sebelumnya mencatat, pada Sabtu, 8 Mei 2021, tercatat sebanyak 14.751 penumpang melakukan perjalanan non-mudik di 14 simpul transportasi di titik utama pemantauan. Jumlah ini mengalami penurunan 5,24 persen dibandingkan dengan jumlah pergerakan di hari sebelumnya, Jumat, 7 Mei 2021, yang tercatat sebanyak 15.566 orang.<!--more-->

Berikut data penumpang yang dihimpun dari Posko Terpadu Pengendalian Transportasi Pada Masa Mudik Idul.

Transportasi Darat (Bus dan Angkutan Penyeberangan)

  1. Terminal Pulogebang: 39 penumpang. Jumlah ini meningkat 160 persen dibanding hari sebelumnya pada 7 Mei 2021, yaitu sebanyak 15 penumpang.
  2. Terminal Kalideres: 45 penumpang. Jumlah ini meningkat 100 persen dibanding hari sebelumnya pada 7 Mei 2021, yaitu sebanyak 0 penumpang.
  3. Terminal Tirtonadi: 315 penumpang. Jumlah ini meningkat 25,5 persen dibanding hari sebelumnya pada 7 Mei 2021, yaitu sebanyak 251 penumpang.
  4. Pelabuhan Merak: 3.050 penumpang. Jumlah ini menurun 25,25 persen dibanding hari sebelumnya pada 7 Mei 2021, yaitu sebanyak 4.080 penumpang.
  5. Pelabuhan Bakauheni: 2.509 penumpang. Jumlah ini menurun 28,05 persen dibanding hari sebelumnya pada 7 Mei 2021, yaitu sebanyak 3.487 penumpang.
  6. Pelabuhan Ketapang: 667 penumpang. Jumlah ini menurun 45,37 persen dibanding hari sebelumnya pada 7 Mei 2021, yaitu sebanyak 1.221 penumpang.
  7. Pelabuhan Gilimanuk : 1.470 penumpang. Jumlah ini menurun 0,61 persen dibanding hari sebelumnya pada 7 Mei 2021, yaitu sebanyak 1.479 penumpang.

Transportasi Kereta Api

  1. DAOP I Jakarta : 1.928 penumpang. Jumlah ini meningkat 114,7 persen dibanding hari sebelumnya pada 7 Mei 2021, yaitu sebanyak 898 penumpang.

Transportasi Laut

  1. Pelabuhan Tanjung Priok: 15 penumpang. Jumlah ini menurun 76,19 persen dibanding hari sebelumnya pada 7 Mei 2021, yaitu sebanyak 63 penumpang.
  2. Pelabuhan Tanjung Perak: Sebanyak 228 penumpang. Jumlah ini menurun 44,12 persen dibanding hari sebelumnya pada 7 Mei 2021, yaitu sebanyak 408 penumpang.

Transportasi Udara

  1. Bandar Udara Soekarno Hatta: 3.355 penumpang. Jumlah ini meningkat 14.39 persen dibanding hari sebelumnya pada 7 Mei 2021, yaitu sebanyak 2.933 penumpang.
  2. Bandar Udara Juanda: 605 penumpang. Jumlah ini meningkat 172,52 persen dibanding hari sebelumnya pada 7 Mei 2021, yaitu sebanyak 222 penumpang.
  3. Bandar Udara New YIA : 93 penumpang. Jumlah ini menurun 1,06 persen dibanding hari sebelumnya pada 7 Mei 2021, yaitu sebanyak 94 penumpang.
  4. Bandar Udara Ngurah Rai : 432 penumpang. Jumlah ini meningkat 4,1 persen dibanding hari sebelumnya pada 7 Mei 2021, yaitu sebanyak 415 penumpang.

Baca Juga: Alasan Hendak Menikah, Pemudik Ini Diizinkan Melanjutkan Perjalanan ke Pemalang

Berita terkait

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Besok

1 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Besok

Penutupan sementara operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga besok, Sabtu, 4 Mei 2024 pukul 18.00 WITA.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

Keputusan Kemehub menurunkan status 17 bandara internasional menjadi bandara domestik dinilai sebagai langkah yang tepat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

2 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

6 hari lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

6 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

6 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya