Luhut Ungkap Rencana Jokowi Menyiapkan Perpres Nilai Ekonomi Karbon

Kamis, 6 Mei 2021 10:01 WIB

Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (kedua kiri) dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) memberikan keterangan pers usai melakukan peninjauan kesiapan Bandara dalam menghadapi COVID-19 di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat, 13 Maret 2020. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordiantor Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan rencana pemerintah menerbitkan peraturan presiden tentang nilai ekonomi karbon. Beleid itu akan menjadi pedoman aturan untuk mempercepat capaian target pengendalian emisi karbon.

“Penyelenggaraan nilai ekonomi karbon akan diatur dalam aturan yang menjadi pedoman untuk turunan emisi ERK (efek rumah kaca). Ini akan segera ditetapkan dalam rencana Perpres tentang nilai karbon,” ujar Luhut dalam acara CEO Talks' Webinar: Sustainability Executive Connect, Rabu, 5 Mei 2021.

Menurut Luhut, butuh kerja sama dengan pemangku kepentingan untuk mewujudkan upaya negara menekan emisi gas buang. Apalagi, Indonesia telah menandatangani komitmen Paris Agreement yang akan mengawal reduksi emisi karbon secara efektif demi menekan dampak efek perubahan iklim.

Luhut menjelaskan pemerintah melalukan berbagai upaya seperti melakukan transisi energi dari energi berbasis fosil ke energi baru terbarukan atau EBT. Pemerintah juga mendorong pelaku usaha di sektor pertambangan batu-bara menciptakan inovasi, seperti menciptakan nilai tambah atau dan mengoptimalkan hilirisasi.

“Ada beragam sektor hilirisasi yang saya yakin dapat menciptakan nilai tambah, mulai gasifikasi, pembuatan underground coal, pencairan batu bara, hingga dan briket batu bara,” tutur Luhut.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Selain itu, pemerintah diklaim terus mendorong kebijakan fiskal dan non-fiskal untuk mendorong transisi energi menjadi lebih bersih. Ia mengimbuhkan, Indonesia saat ini memiliki potensi besar untuk berkontribusi mengurangi emisi gas rumah kaca. Indonesia, tutur Luhut, merupakan negara dengan cadangan karbon terbesar di dunia.

Luhut mengungkapkan cadangan karbon di Tanah Air mencapai 75-80 persen dari total cadangan karbon dunia. Cadangan itu bersumber dari hutan mangrove dengan nilai simpan karbon setara dengan 33 gigaton atau 20 persen dari cadangan dunia.

Selain hutan bakau, Luhut mengatakan cadangan karbon di Indonesia berasal dari lahan gambut tropis dengan nilai simpan karbon sebesar 55 gigaton. Luas lahan itu setara dengan 37 persen cadangan karbon dunia.

Kemudian, Indonesia juga merupakan pemilik rumah bagi hutan hujan tropis terluas yang mencapai 125,9 juta hektare. Luas lahan hujan tropis itu menghasilkan cadangan karbon senilai 25,18 gigaton. “Ini dapat dimanfaatkan untuk carbon trading,” ujar Luhut.

Baca: Luhut: RI Negara Terbesar Pemilik Cadangan Karbon Dunia hingga 80 Persen

Berita terkait

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

7 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

9 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

9 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

10 jam lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

11 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

17 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

18 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

19 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

19 jam lalu

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

Media asing menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan soal tawaran kewarganegaraan ganda

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya