Terpopuler Bisnis: Sri Mulyani Soal Utang Naik hingga Direksi Pertamina Diganti
Reporter
Tempo.co
Editor
Kodrat Setiawan
Rabu, 5 Mei 2021 06:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Selasa, 4 Mei 2021, dimulai dari Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan utang neto RI akan naik Rp 1.177,4 triliun hingga Menteri BUMN Erick Thohir mengganti direksi Pertamina.
Adapula berita tentang Erick Thohir menunjuk Muhammad Haryo Yunianto menjadi Direktur Utama PGN dan enam fakta tentang maskapai Super Air Jet yang diduga milik Rusdi Kirana.
Berikut empat berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang kemarin:
1. Sri Mulyani: Utang Neto RI Akan Naik Rp 1.177,4 T di 2021
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pada tahun ini pemerintah terus fokus menangani Covid-19 dengan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai instrumen countercyclical.
Belanja negara pada tahun ini naik Rp 156,5 triliun, adapun anggaran untuk pemulihan ekonomi nasional dipatok Rp 699,43 triliun atau naik lebih dari 20 persen dari tahun lalu. "Defisit tahun ini 5,7 persen menyebabkan utang neto kita akan naik Rp 1.177,4 triliun," ujar dia dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional 2021, Selasa, 4 Mei 2021.
Ia berujar anggaran itu akan fokus untuk melindungi masyarakat, membantu masyarakat yang rentan, dan menolong dunia usaha sembari terus mengatasi perekonomian sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
Menurut Sri Mulyani, pandemi Covid-19 adalah fenomena luar biasa dan merupakan guncangan yang bersifat global. Sehingga, dalam penanganannya pun membutuhkan berbagai instrumen, baik fiskal, moneter, maupun kebijakan lain dari sisi perekonomian.
Guncangan pagebluk ini telah membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh negatif 2,1 persen atau hilang kesempatan untuk tumbuh Rp 1.356 triliun.
Untuk bisa menahan kemerosotan ekonomi akibat pandemi, pemerintah menggunakan instrumen APBN atau fiskal secara luar biasa besar. Untuk pertama kalinya dalam 20 tahun terakhir, kata dia, pemerintah membuka defisit di atas 3 persen yang selama ini diatur dalam UU keuangan negara dan perbendaharaan negara.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
2. Erick Thohir Geser Posisi Bos Pertamina Jadi Direktur Utama PGN
Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir menunjuk Muhammad Haryo Yunianto menjadi Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. atau PGN. Penunjukan dilakukan dalam rapat umum pemegang saham tahunan atau RUPST pada Senin, 3 Mei 2021.
Haryo menggantikan Suko Hartono. Semula, ia merupakan Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero). Selain menggeser posisi Haryo, Erick merombak susunan direksi dan komisaris perusahaan pelat merah tersebut.
“RUPST juga menyetujui perubahan perubahan nomenklatur direksi, yaitu Direktur Komersial menjadi Direktur Sales dan Operasi, Direktur SDM dan Umum menjadi Direktur SDM dan Penunjang Bisnis, serta Direktur Keuangan Menjadi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko,” tutur Corporate Secretary PGN Rachmat Hutama dalam keterangan tertulis, Senin, 5 Mei 2021.
Sejumlah pejabat PGN diberhentikan secara hormat dalam RUPST akibat adanya penyesuaian nomenklatur. Selain Suko Hartono, Erick Thohir memberhentikan Komisaris Independen PGN Kiswo Darmawan, Direktur Infrastruktur dan Teknologi Redy Ferryanto, Direktur Keuangan Arie Nobelta Kaban, serta Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis Syahrial Mukhtar.
Selanjutnya dalam RUPST, perusahaan juga menyajikan laporan keuangan konsolidasian perseroan serta laporan keuangan program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) tahun buku 2020. PGN memproyeksikan ke depan perusahaan ajan mengoptimalkan portofolio subholding gas untuk meningkatkan manfaat.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
3. 6 Fakta tentang Maskapai Super Air Jet yang Diduga Milik Rusdi Kirana
Dunia penerbangan diramaikan dengan kehadiran maskapai anyar Super Air Jet. Pesawat yang diduga milik bos Lion Air Group, Rusdi Kirana, itu didirikan pada Maret 2021 dan diklaim telah memiliki kode penerbangan IU dari Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional serta SJV dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional atau ICAO.
“Saat ini Super Air Jet tengah mempersiapkan fase bersiap untuk lepas landas melalui berbagai tahapan dan prosedur yang dibutuhkan berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam rangka mempersiapkan penerbangan perdana yang dijadwalkan dalam waktu dekat,” ujar Direktur Utama Super Air Jet Ari Azhari dalam keterangannya, Senin, 3 April 2021.
Berikut sejumlah fakta yang dihimpun tentang maskapai baru dengan logo yang didominasi warna cokelat-putih ini.
1. Diduga terafiliasi dengan pemilik Lion Air Group, Rusdi Kirana
Super Air Jet santer diisukan terafiliasi dengan pemilik Lion Air Group, Rusdi Kirana. Juru Bicara Lion Air Group, Danang Mandala, tidak menyanggah kabar itu. Namun ia menyatakan Super Air Jet tak terkait dengan PT Lion Mentari Airlines alias Lion Air Group.
Pada tahun lalu, informasi keterkaitan Rusdi dengan maskapai Super Air Jet sempat tersiar di media sosial Twitter. Pengamat penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia, Gerry Soejadtman, pun pernah mencuitkan dugaan keterkaitan Lion Air dan Super Jet Air.
BREAKING: 1/2. Amidst the pandemic #LionAirGroup has been rumoured to start a new airline. Still scant info on this new mysterious airline and at what stage of the set up it is... But it looks real. Smart? Or Foolish? The branding looks damn rushed though,” kata Gerry pada 30 September.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
4. Erick Thohir Ganti Direksi Pertamina
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak susunan direksi PT Pertamina (Persero) dalam rapat umum pemegang saham atau RUPS, Senin, 3 Mei 2021. Erick menunjuk Dedi Sunardi sebagai Direktur Penunjang Bisnis Pertamina menggantikan M. Haryo Yunianto.
Haryo sebelumnya telah diangkat menjadi Direktur Utama Perusahaan Gas Negara (PGN). “Pertamina mengucapkan terima kasih kepada Bapak M. Haryo Yunianto yang telah mendapat penugasan baru sebagai direktur utama di subholding gas Pertamina, yaitu PGN,” ujar Pejabat sementara Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman, dalam keterangan tertulis.
Perombakan pejabat Pertamina ini tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-142/MBU/05/2021. Beleid itu mengatur pemberhentian dan pengangkatan anggota direksi.
Sebelum ditunjuk menjadi Direktur Penunjang Bisnis Pertamina oleh Menteri BUMN melalui RUPS, Dedi Sunardi pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Asuransi Kredit Indonesia. Ia juga pernah berkarir di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Baca berita selengkapnya di sini.