THR ASN 2021 Tanpa Tukin, Said Didu Sebut APBN Sudah Menyerah

Minggu, 2 Mei 2021 15:00 WIB

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu saat akan memberikan kesaksiannya pada sidang lanjutan terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2019 dengan agenda mendengarkan kesaksian di MK, Jakarta, Rabu, 19 Juni 2019. MK menerima Said Didu sebagai saksi tim hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno setelah melalui debat panjang. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu mengkritik kebijakan pemerintah yang tidak membayar penuh Tunjangan Hari Raya (THR) 2021 dan Gaji ke-13. Menurut dia, kondisi menunjukkan pemerintah sudah tak sanggup lagi membayar hak pegawainya.

"Jadi kalau kapal berlayar, itu sudah menaikkan bendera putih, APBN sudah menyerah," kata Said Didu dalam Dialog Manusia Merdeka di akun Youtubenya, MSD, pada Sabtu, 1 Mei 2021.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah mengumumkan pembayaran THR dan gaji ke-13 tahuh ini hanya mencakup gaji pokok dan tunjangan melekat. Sementara, komponen tunjangan kinerja atau tukin tidak masuk komponen THR, seperti 2020. Tukin terakhir kali masuk komponen THR pada 2019.

Menurut Sri Mulyani, kebijakan ini diambil karena mempertimbangan kondisi sebagian masyarakat lain yang masih membutuhkan dukungan pemerintah. "Ini mencerminkan pemihakan pemerintah bagi penanganan Covid-19," kata dia.

Akan tetapi, kata Said Didu, THR ini sebenarnya merupakan cara terbaik untuk menstimulus perekonomian. "Karena, itu menambah belanja dan mengedarkan uang ke daerah," kata Said yang menyebut dirinya sudah jadi Aparatur Sipil Negara (ASN) hampir 32 tahun ini.

Advertising
Advertising

Tapi saat ini, THR dibayar tidak penuh. Sehingga, Ia pun menilai kondisi kas negara saat ini sudah SOS atau darurat. "Sejak Bung Karno sampai sekarang, sepertinya baru kali ini terjadi (THR tak dibayar penuh)," kata dia.

Sementara itu, Staf khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo menilai keputusan ini tetap harus disyukuri. Prastowo menjelaskan, sikap legowo akan pemberian THR dan gaji ke-13 yang lebih kecil dari yang sebelum-sebelumnya, adalah wujud empati dan solidaritas sebagai bangsa di kala pandemi melanda.

"Kalau pendekatannya rasa syukur, kita bersyukur di saat kondisi sdg sulit dan banyak saudara kita berkekurangan, kita masih mendapatkan THR," ujar Prastowo seperti dikutip dari cuitannya di media sosial Twitter @prastow, Jumat, 30 April 2021.

Baca Juga: Terkini Bisnis: Rencana Telkom Ihwal Kabel Laut Putus; PDIP Kritik Erick Thohir

Berita terkait

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

16 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh, SPAI Desak Pemerintah Hapus Hubungan Kemitraan antara Pengemudi Ojol dengan Aplikator

3 hari lalu

Hari Buruh, SPAI Desak Pemerintah Hapus Hubungan Kemitraan antara Pengemudi Ojol dengan Aplikator

SPAI kembali mendesak pemerintah untuk menghapus hubungan kemitraan antara pengemudi ojol dan kurir dengan aplikator.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

3 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya