Terkini Bisnis: Korpri Soal Petisi THR PNS hingga CT Corp Dapat Rp 13,2 T
Reporter
Tempo.co
Editor
Kodrat Setiawan
Sabtu, 1 Mei 2021 18:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Sabtu siang, 1 Mei 2021, dimulai dari Korpri menanggapi petisi online menuntut Jokowi soal THR PNS hingga CT Corp milik Chairul Tanjung mendapat Rp 13,2 triliun dari Mitsui.
Adapula berita tentang serikat buruh meminta Jokowi menghukum koruptor seberat-beratnya dan layanan internet di Jayapura dan sekitarnya terganggu akibat kabel bawah laut putus.
Berikut empat berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang Sabtu siang:
1. Ada Petisi Tuntut Jokowi Soal THR PNS, Ketua Korpri: Negara Sedang Sulit
Ketua Umum Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Zudan Arif Fakrulloh menanggapi adanya petisi online di change.org berjudul "THR & Gaji-13 ASN 2021 Lebih Kecil dari UMR Jakarta: Kembalikan Full Seperti Tahun 2019".
Petisi tersebut diinisiasi oleh seseorang bernama Romansyah H. Sejak diunggah pada Jumat kemarin, hingga berita ini diunggah, Sabtu siang, 1 Mei 2021, petisi tersebut telah ditandatangani oleh 13.499 orang.
Menurut Zudan, kondisi keuangan negara sedang difokuskan untuk penanganan pandemi Covid-19. Karena itu, ASN perlu menjadi bagian konkret dari pemerintah untuk mau berbagi atau sharing the pain.
"Karena banyak saudara-saudara kita yang penghasilannya hilang total karena Covid-19. Gaji ASN masih utuh, ini diberi bonus lho. Mari kita para ASN bersedia berbagi dengan kondisi negara yang sedang sulit ini," ujar Zudan ketika dihubungi.
Sebelumnya, dalam petisi yang digalangnya, Romansyah menilai pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani berbeda dengan janji yang sebelumnya disampaikan pada Agustus 2020. Saat itu mantan direktur pelaksana Bank Dunia tersebut menjelaskan THR dan Gaji 13 ASN Tahun 2021 akan dibayar penuh dengan tunjangan kinerja sebagaimana telah dilakukan di Tahun 2019.
"Tidak ada alasan jelas dari Kementerian Keuangan terkait ke mana digesernya anggaran THR yang sudah ditetapkan pada di akhir tahun 2020 tersebut, yang tiba-tiba berubah pada tahap pencairan," kata Romansyah.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
2. May Day, Serikat Buruh Minta Jokowi Hukum Koruptor Seberat-beratnya
Kalangan buruh yang berada dalam Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) pada peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day mengajak seluruh pekerja, organisasi serikat pekerja, dan rakyat Indonesia untuk terus berjuang menuntut pembatalan omnibus law UU Cipta Kerja. Tak hanya itu, harus ada upaya mendesak pengusutan kasus-kasus korupsi yang menyengsarakan rakyat Indonesia.
"Dua tema besar inilah yang akan disuarakan oleh ASPEK Indonesia dalam memperingati Hari Buruh Internasional 1 Mei 2021," ujar Presiden Aspek Indonesia Mirah Sumirat dalam keterangan tertulis, Sabtu, 1 Mei 2021.
Aspek Indonesia, kata Mirah, meminta kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk serius dan tuntas dalam memimpin pemberantasan kasus korupsi yang sangat merugikan rakyat. Di samping itu juga mengusut dan menjatuhkan sanksi terberat kepada para koruptor.
"Di saat rakyat sedang turun daya belinya dan semakin susah karena pandemi covid 19, maka terhadap para pelaku korupsi yang telah merampok uang rakyat, sepantasnya dihukum seberat-beratnya tanpa ampun," ujarnya.
Aspek juga menyoroti kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya yang merugikan keuangan negara sebesar Rp 16,8 triliun, kasus korupsi PT Asabri yang merugikan negara sebesar Rp 23,73 triliun, dan dugaan korupsi pengelolaan dana investasi BPJS Ketenagakerjaan yang kerugiannya diperkirakan mencapai Rp20 triliun.
Selain itu, buruh juga mengutuk tindakan korupsi yang dilakukan oleh oknum pejabat Pemerintah Daerah Kabupaten Subang, yang melakukan pungutan kepada pekerja honorer kategori II yang akan tes Pegawai Negeri Sipil (PNS), senilai lebih dari Rp 30 miliar.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
3. Kabel Laut Putus, Layanan Internet di Jayapura dan Sekitarnya Terganggu
Layanan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) di wilayah Jayapura dan sekitarnya mengalami gangguan pada Jumat malam 30 April 2021 pukul 19,40 WIB.
Gangguan tersebut adalah dampak dari putusnya infrastruktur kabel laut Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) ruas Biak - Sarmi.
“Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan dan masyarakat di wilayah Jayapura dan sekitarnya yang terdampak,” ujar Vice President Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 1 Mei 2021
Pujo mengatakan layanan telepon dan SMS sudah kembali normal pada hari yang sama, tepatnya pukul 22.45 WIB. Sementara itu, untuk layanan data baik fixed maupun mobile broadband masih dalam proses pemulihan kualitas layanan secara bertahap.
Ia berujar pemulihan itu akan mengoptimalkan kapasitas satelit, sistem komunikasi radio IP terrestrial, dan juga dukungan dari infrastruktur lainnya termasuk pemanfaatan jaringan Palapa Ring Timur.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
4. CT Corp Milik Chairul Tanjung Kantongi Rp 13,2 T dari Mitsui
Mitsui & Co. (Mitsui) memutuskan membeli obligasi konversi yang diterbitkan perusahaan milik taipan Chairul Tanjung, PT CT Corpora senilai 100 miliar yen atau sekitar Rp 13,2 triliun.
Penerbitan obligasi konversi terdiri dari dua tahap, masing-masing 67 miliar yean dan 33 miliar yen. Adapun, obligasi senilai 33 miliar yen menggantikan obligasi korporasi yang sudah ada dengan jumlah yang sama dengan yang dibeli Mitsui pada November 2018.
PT CT Corpora adalah perusahaan induk dari CT Corp, perusahaan konglomerat bisnis di Indonesia yang besar dan terdiversifikasi yang memiliki touchpoint yang luas dengan konsumen Indonesia di sejumlah bidang, termasuk layanan keuangan, ritel, media, properti, perhotelan, hiburan, dan gaya hidup.
Setelah berlangganan obligasi konversi, Mitsui akan berkomitmen untuk mendukung evolusi CT Corp menjadi perusahaan multinasional melalui pengiriman komisaris, direktur, dan karyawan lain untuk berbagi keahlian.
CEO Mitsui & Co. Kenichi Hori mengatakan Mitsui telah menetapkan pangsa pasar di Asia sebagai area fokus strategi dalam rencana manajemen jangka menengah. Indonesia memiliki 270 juta populasi, terbesar di ASEAN, dan diproyeksi akan menghadapi ekspansi konsumen berpenghasilan menengah yang terus bertumbuh.
Segmen terbesar terdiri dari konsumen paham dunia digital dengan umur relatif muda, yang kebutuhannya diakomodir oleh CT Corp.
Baca berita selengkapnya di sini.