Sepanjang 2020, Citibank Tolak 11 Pembiayaan Bisnis Pembangkit Listrik Batu Bara

Selasa, 27 April 2021 10:36 WIB

Logo Citigroup. topnews.in

TEMPO.CO, Jakarta - Citigroup menolak 11 transaksi terkait dengan bisnis pembangkit atau tambang batu bara sepanjang tahun lalu. Penolakan pembiayaan bisnis itu mengikuti kebijakan perusahaan mengenai pendanaan di sektor tambang.

Dilansir Bloomberg pada Senin, 26 April 2021, Citigroup memilih untuk tidak memberikan pinjaman setelah perusahaan ini berkomitmen menghentikan layanan keuangan bagi perusahaan tambang batu bara pada 2030.

Tak berhenti di situ, Citigroup juga berjanji tidak akan memberikan pendanaan akuisisi atau layanan konsultasi terkait dengan pembangkit listrik batu bara dan nasabah baru yang 20 persen atau lebih suplai listriknya dipasok oleh pembangkit batu bara pada tahun depan.

"Citi telah meningkatkan upaya untuk mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan dan risiko portofolio terkait dengan tambang dan pembangkit batu bara," demikian pernyataan perusahaan dalam laporan tahunan mengenai lingkungan, sosial, dan pengelolaan yang dirilis, Senin, 26 April 2021.

Langkah tersebut juga menunjukkan komitmen serius Citigroup dan bank-bank global lainnya dalam memenuhi janji untuk lebih ramah lingkungan, baik pada aspek operasional maupun pendanaan.

Advertising
Advertising

Citigroup adalah bank terbesar ketiga yang memberikan pendanaan ke perusahaan bahan bakar fosil pada 2020 dan berjanji untuk mencapai zero greenhouse-gas emissions penyaluran pinjaman pada 2050.

Pada tahun 2020 lalu, Citigroup menyatakan perusahaan mulai meninjau ulang terhadap nasabah yang memperdagangkan logam dari Afrika Tengah dan Afrika Barat, di mana operasi penambangan skala kecil berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Penambangan semacam itu seringkali tidak mekanis dan dapat terjadi tanpa izin atau standar keselamatan yang tepat.

<!--more-->

Di Tanah Air, ekonom senior Faisal Basri sebelumnya juga mendorong perbankan untuk tidak lagi membiayai proyek-proyek batu bara. Bahkan, ia menyerukan kepada publik untuk melakukan boikot.

"Kalau kita mau sama-sama, boikot bank-bank yang membiayai batu bara, kan alternatifnya banyak," kata Faisal dalam diskusi Trend Asia Insight Hub pada Selasa, 20 April 2021.

Faisal juga mendorong agar ada kampanye tertentu yang menunjukkan ke publik daftar bank yang masih membiayai batu bara. "Mudah-mudahan mereka tergerak, jadi harus diancam juga," kata dia.

Seruan ini disampaikan Faisal saat membahas tren investasi dunia yang beralih ke energi bersih alias Green Finance, ketimbang energi konvensional semacam batu bara yang memicu global warming. Faisal kemudian mencontohkan sebuah studi yang dilakukan terhadap investor berumur 25 sampai 39 tahun di Amerika Serikat

The Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sebelumnya juga mengumumkan tidak lagi membiayai proyek batu bara seperti PLTU pada 24 April 2020. Pernyataan JBIC ini keluar setelah sebelumnya dua raksasa pembiayaan dari Jepang juga mengumumkan hal yang sama. Keduanya yaitu Mizuho dan Japan’s Sumitomo Mitsui Financial Group Inc (SMFG).

BISNIS | FAJAR PEBRIANTO

Baca: Citigroup Bakal Raup Rp 87 T Usai Jual Aset Bisnis Perbankan Ritel di 13 Negara

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

16 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

1 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

1 hari lalu

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

Solok berhasil kurangi sampah 10 persen

Baca Selengkapnya

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

1 hari lalu

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.

Baca Selengkapnya

Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

2 hari lalu

Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

Cinta Laura menjelaskan strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi dan manajemen sumber daya air yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

2 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

2 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

2 hari lalu

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

Masalah sampah bisa menjadi bencana jika penanganannya tidak komprehensif dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya