Terpopuler Bisnis: Otak dan Hati Ibu Kota Baru hingga PKPU Sritex
Reporter
Tempo.co
Editor
Kodrat Setiawan
Minggu, 25 April 2021 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Sabtu, 24 April 2021, dimulai dari komentar Kepala Bappenas Suharso Monoarfa soal ibu kota baru hingga BEI meminta PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex menjelaskan adanya sejumlah gugatan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).
Ada pula berita tentang investor kawakan Lo Kheng Hong tak tertarik dengan bitcoin dan Dahlan Iskan menyoroti pertumbuhan ekonomi Cina yang melesat hingga 18,3 persen pada kuartal I pada tahun 2021.
Berikut empat berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang kemarin:
1. Kepala Bappenas: Otaknya Ibu Kota Baru, Hatinya Samarinda, Ototnya Balikpapan
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan ibu kota baru di Kalimantan Timur tidak bisa berdiri sendiri. Menurut dia, pembangunannya akan terintegrasi dengan kota lain seperti Samarinnda dan Balikpapan.
"Bappenas mengibaratkan ibu kota ini, otaknya ada di IKN (ibu kota negara atau ibu kota baru), hatinya di Samarinda, dan ototnya di Balikpapan," kata Suharso dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, 23 April 2021.
Keterangan ini disampaikan Suharso saat berkunjung ke lokasi Ibu Kota Baru dan sekitarnya di Kalimantan Timur. Ini adalah kunjungan lanjutan setelah sebelumnya, Suharso juga terbang ke titik nol Ibu Kota Baru di Penajam Paser Utara pada 12 April 2021.
Di awal kunjungan kali ini, Suharso datang ke Samarinda. Di sana, ia memantau dan membahas sejumlah infrastruktur pendukung. Pertama, pengembangan Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto. Nantinya, akan ada pembangunan taxiway dan rekonstruksi runway yang didanai menggunakan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
2. Tegaskan Tak Tertarik dengan Bitcoin, Lo Kheng Hong: Saham Is The Best Choice
Investor saham kawakan Lo Kheng Hong memastikan bahwa dirinya tidak akan membeli uang kripto seperti Bitcoin. "Biarlah Bitcoin dibeli orang lain. Itu rejekinya kalo naik, buat orang lain saja," katanya seperti dikutip dari wawancaranya dengan Lukas Setia Atmaja di Instagram @Lukas_setiaatmaja , Jumat, 23 April 2021.
Lo Kheng Hong yang dijuluki sebagai Warren Buffet-nya Indonesia ini mengaku bahwa produk investasi yang cocok dengannya adalah saham. "Saya orang saham, saya masih yakin saham is a best choice. Not Bitcoin."
Apa yang membuatnya benar-benar tak mau memiliki Bitcoin?
Lo Kheng Hong menilai meroketnya harga Bitcoin belakangan ini tak memiliki dasar transaksi atau underlying asset seperti perusahaan pada umumnya. Oleh karena itu, ia mengaku tak berani dan tak mau membelinya.
"Saya tidak mau membeli Bitcoin. Meskipun dia naik terus, itu rejeki. Bukan rejeki saya. tapi rejeki orang lain. Saya tidak mungkin akan membeli Bitcoin,” ujar Lo Kheng Hong.
Kripto atau cryptocurrency yang booming ini adalah aset digital atau yang lebih dikenal dengan mata uang digital. Mata uang tersebut berbeda dengan mata uang konvensional, karena biasanya cryptocurrency digunakan untuk transaksi secara virtual melalui jaringan internet.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
3. Ekonomi Cina Melesat 18,3 Persen, Dahlan Iskan: Ini Gila-gilaan
Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menyoroti ekonomi Cina yang tumbuh hingga 18,3 persen pada kuartal I pada tahun 2021, atau setahun lebih selepas pandemi Covid-19. Pertumbuhan ini melebihi beberapa negara lain seperti Singapura yang hanya tumbuh 0,2 persen, Amerika Serikat 5,4 persen, dan India 12 persen.
"Ini gila-gilaan," kata mantan CEO Jawa Pos Group tersebut dalam blognya disway.id pada Kamis, 22 April 2021.
Menurut Dahlan, pertumbuhan ekonomi 18,3 persen ini baru pertama kali dalam sejarah Cina sejak 1979. Adapun untuk tahun ini, lembaga seperti International Monetary Fund (IMF) pun memperkirakan Cina bakal tumbuh 8,4 persen sepanjang 2021.
Tak hanya itu, pertumbuhan ini juga membuat Dahlan geleng-geleng kepala. Sebab, sumbangan terbesar justru berasal dari Provinsi Hubei, yang memiliki ibu kota Wuhan atau lokasi awal penyebaran Covid-19.
Menurut Dahlan, Hubei tumbuh hampir 60 persen. "Itu seperti sulapan. Padahal tiga bulan pertama tahun lalu minus 40 persen," kata dia.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
4. BEI Minta Sritex Jelaskan Gugatan PKPU dan Dampaknya ke Perusahaan
Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex (SRIL) menjelaskan adanya sejumlah gugatan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang tengah dihadapi perseroan.
Permintaan itu dilayangkan pada hari Jumat, 23 April 2021. Adapun informasi yang diminta otoritas bursa antara lain, klarifikasi kebenaran kabar PKPU, hubungan dengan pihak pemohon, alasan perseroan dan tiga anak usahanya belum melunasi utang ke kreditur, termasuk nilai kewajiban yang menjadi dasar gugatan PKPU.
Tak hanya itu, BEI pun meminta SRIL untuk menjelaskan mitigasi dan strategi yang tengah dilakukan perseroan dalam menghadapi gelombang PKPU hingga dampak gugatan terhadap kinerja usaha Sritex.
Sebelumnya PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex beserta tiga anak usahanya digugat penundaan kewajiban pembayaran utang atau PKPU ke Pengadilan Negeri (PN) Semarang. Ketiga anak usaha Sritex tersebut antara lain, Sinar Pantja Djaja, Bitratex Industries, dan Primayudha Mandirijaya.
Gugatan terhadap perusahaan berkode emiten SRIL itu diajukan oleh CV Prima Karya pada Senin lalu, 19 April 2021 dengan nomor 12/Pdt.Sus-PKPU/2021/PN Niaga Smg. Dalam petitum gugatan tersebut, pemohon PKPU meminta majelis hakim PN Semarang memutuskan empat putusan pokok.
Pertama, menetapkan PKPU Sementara terhadap SRIL dan tiga anak usahanya maksimal 45 hari sejak putusan dikeluarkan.
Baca berita selengkapnya di sini.