Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan Tetap 3,5 Persen

Selasa, 20 April 2021 14:56 WIB

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 19-20 April 2021 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate atau BI7DRR di level 3,5 persen. Adapun suku bunga Deposit Facility juga tetap 2,75 persen, dan suku bunga Lending Facility 4,25 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan keputusan tersebut sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas dari dampak masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global. "Maupun prakiraan inflasi tetap rendah," kata Perry dalam konferensi pers virtual, Selasa, 20 April 2021.

Untuk mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional lebih lanjut, kata Perry, BI mengoptimalkan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial akomodatif, serta mempercepat digitalisasi sistem pembayaran dengan sejumlah langkah-langkah.

Langkah itu misalnya memperkuat kebijakan nilai tukar rupiah dengan tetap berada di pasar dengan triple intervention. "Untuk menjaga stabilitas nilai tukar yang sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar," kata dia.

Selain itu, melanjutkan penguatan strategi operasi moneter untuk mendukung stand kebijakan moneter yang akomodatif. Berikutnya, menggunakan instrumen sukuk bank Indonesia pada tenor satu pekan hingga 12 bulan untuk memperkuat operasi moneter syariah yang telah diberlakukan sejak 16 april 2021.

Advertising
Advertising

Selanjutnya, melanjutkan kebijakan makroprudensial akomodatif dengan mempertahankan countercyclical buffer sebesar nol persen, rasio penyangga makroprudensial sebesar 6 persen dan dengan fleksibilitas repo 6 persen, serta penyangga likuiditas makroprudensial syariah sebesar 4,5 persen dengan fleksibilitas repo 4,5 persen.

<!--more-->

BI juga memperkuat transparansi suku bunga dasar kredit SBDK secara lebih rinci serta melanjutkan koordinasi pemerintah dengan otoritas terkait untuk mendorong percepatan tranmisi kebijakan moneter kepada suku bunga kredit perbankan dan meningkatkan kredit pembiayaan kepada dunia usaha.

"Kami pun memperpanjang masa berlakunya pricing SKNBI sebesar satu rupiah dari BI ke bank dan maks 2.900 rupiah dari bank ke nasabah dari semula yang berakhir 30 juni 2021 diperpanjang menjadi 31 Desember 2021 untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional," kata Perry.

Bank Sentral, tutur Perry, juga memperkuat kebijakan QRIS untuk mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan yang inklusif dan efisien melalui peningkatan limit QRIS dari Rp 2 juta menjadi Rp 5 juta berlaku 1 mei 2021.

"Bank Indonesia pun memastikan keamanan keandalan kelancaran layanan sistem pembayaran dan pengelolaan uang rupiah dalam menghadapi hari raya idul fitri, serta memfasilitasi promosi perdagangan dan investasi serta sosialisasi penggunaan local currency settlement kerja sama dengan instansi terkait," ujarnya.

BACA: Ekonom Bank Permata Tegaskan Pentingnya Independensi Bank Indonesia

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

1 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

2 hari lalu

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kawasan wisata Danau Toba sudah mulai menerapkan sistem pembayaran melalui QRIS.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

2 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya