Komposisi Pemain di Pasar Modal Balik ke Level Sebelum Booming Investor Ritel

Selasa, 20 April 2021 12:46 WIB

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri) berbincang dengan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kedua kanan), Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Hoesen (kiri), dan Dirut Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi dalam pembukaan perdagangan IHSG tahun 2021 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 4 Januari 2021. Pada pembukaan ini, 210 saham melaju di zona hijau dan 103 saham di zona merah. Sedangkan 178 saham lainnya stagnan. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Samuel Sekuritas Indonesia mencatat komposisi investor lokal di pasar modal mulai menurun. Dari sejumlah yang sempat mencapai angka 80 persen, kini turun menjadi 73 persen.

"Ini balik ke level sebelum booming investor ritel," kata Kepala Riset Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma dalam diskusi "Semarak Investor Pemula di Bursa Saham" di Instagram Live @Tempodotco pada Senin, 19 April 2021.

Suria mengatakan jumlah investor ritel di pasar modal memang mengalami kenaikan sejak setahun terakhir. Puncaknya yaitu pada Januari 2021 dan membuat komposisi pemain lokal di pasar modal naik jadi 80 persen.

Tapi saat ini, komposisi tersebut turun jadi 73 persen. Padahal, kata dia, jumlah institusi lokal atau asing yang ada di pasar modal tidak jauh berubah naik atau turun. "Jadi saya pikir ritelnya yang mulai turun," kata dia.

Suria menilai kondisi ini tak lepas dari pola investasi yang dilakukan oleh anak muda yang masuk kategori investor ritel. Pertama, anak muda cenderung berinvestasi di pasar saham, ketimbang reksadana atau obligasi.

Advertising
Advertising

Kedua, anak muda yang jadi pemain baru ini cenderung tidak melihat fundamental dan teknikal. Mereka cenderung membeli saham karena ikut dan temannya. "Temannya beli apa dia ikut beli, tanpa tahu yang dibeli perusahaan apa, bahkan kadang belum yakin dengan cerita itu," ujarnya.

Kondisi inilah yang dikhawatirkan oleh Suria. Ia tak ingin juga untuk sesaat, jumlah investor ritel meningkat, lalu akhirnya mengalami kerugian dan kapok untuk berinvestasi saham.

Situasi inilah, kata Suria, yang harus dihindari. Sebab, ada resiko-resiko dalam berinvestasi di pasar modal yang sebenarnya bisa dihindari. Sehingga, para investor ritel ini memang bisa menjadi investor jangka panjang, bukan sesaat saja. "Jadi memang ini harus kita jaga bersama," kata dia.

Baca Juga: Samuel Sekuritas Jelaskan Alasan Investor Retail di Pasar Modal Terus Bertambah

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

1 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

2 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

4 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

5 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

8 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

8 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya