Dituding Rusak Ekosistem Mangrove Halmahera Timur, Antam Angkat Bicara

Selasa, 20 April 2021 08:53 WIB

Gedung Aneka Tambang Unit Geomin. Tempo/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam angkat bicara soal dugaan pencemaran sungai, pesisir pantai, hingga kerusakan ekosistem mangrove di Halmahera Timur, Maluku Utara, akibat proyek tambang mereka. Laporan kerusakan ini sebelumnya disampaikan Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), tepatnya di lokasi proyek di Site Moronopo.

SVP Corporate Secretary Antam Kunto Hendrapawoko membenarkan tumpukan sedimen di pesisir Moronopo pada 2 April 2021. Menurut dia, perusahaan prihatin dan membantu pemerintah menangani hal tersebut. "Berdasarkan analisa lingkungan, sedimentasi terjadi karena intensitas curah hujan ekstrem," kata Kunto kepada Tempo di Jakarta, Senin, 19 April 2021.

Menurut Kunto, intensitas curah hujan mencapai 982,1 mm pada Maret 2021. "Meningkat tajam 500 persen dibandingkan dengan rata-rata curah hujan dalam satu tahun terakhir," kata dia.

Kunto juga mengatakan curah hujan harian tertinggi tercatat mencapai 250mm pada 20 Maret 2021 akibat dampak La-Nina. "Sehingga menyebabkan peningkatan debit air di jalur aliran permukaan di Tambang Moronopo," kata dia.

Sebelumnya, laporan dari Jatam ini disampaikan pada Jumat, 16 April 2021. Lokasi proyek yaitu Site Moronopo ini berada di Desa Maba Pura, Kecamatan Kota Maba, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara.

Kepala Kampanye Jatam Nasional Melky Nahar menyebut sungai hingga ekosistem mangrove tersebut tercemar sedimentasi berupa lumpur tambang. Ia pun menyebut kejadian ini bukan yang pertama, tapi sudah sering terjadi sejak Antam mulai masuk dan beroperasi pada 2006.
<!--more-->
Ketika Antam beroperasi, kata dia, lahan pertanian atau perkebunan di lereng gunung beralih-fungsi menjadi wilayah tambang. Ketika musim hujan tiba, limbah tambang dengan gampang mengalir ke wilayah pesisir, bahkan menembus laut, wilayah tangkap nelayan.

Untuk itu, Jatam menyampaikan sejumlah desakan atas pencemaran ini. Salah satunya meminta Antam menghentikan sementara seluruh operasi tambah di Halmehera Timur. "Lakukan audit dan evaluasi secara menyeluruh," kata dia.

FAJAR PEBRIANTO

Baca juga: Antam Genjot Produksi Nikel dan Penyelesaian Proyek Smelter Tahun Ini

Berita terkait

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

2 jam lalu

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

BMKG memprediksi seluruh wilayah Jakarta memiliki cuaca cerah berawan sepanjang pagi ini, Senin 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

1 hari lalu

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

Hari ini, 27 April 1999, adalah berdirinya Kota Ternate berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.

Baca Selengkapnya

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

1 hari lalu

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

2 hari lalu

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

Pada siang hari seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu diguyur hujan dengan intensitas ringan dan sedang.

Baca Selengkapnya

Usai Temukan 3 Korban Tewas Tanah Longsor, Basarnas Imbau Sebagian Warga Garut Mengungsi

2 hari lalu

Usai Temukan 3 Korban Tewas Tanah Longsor, Basarnas Imbau Sebagian Warga Garut Mengungsi

Warga yang tinggal di perbukitan dan lereng diminta mengungsi untuk meminimalisir korban bencana tanah longsor sepanjang musim pancaroba saat ini.

Baca Selengkapnya

5 Panduan Terhindar dari Sambaran Petir

2 hari lalu

5 Panduan Terhindar dari Sambaran Petir

Selain banjir, sambaran petir menjadi bencana yang berbahaya dan patut untuk diwaspadai saat musim hujan.

Baca Selengkapnya

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

3 hari lalu

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024

Baca Selengkapnya

Turun Seribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp1.319.000 per Gram

3 hari lalu

Turun Seribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp1.319.000 per Gram

Harga emas batangan berada di posisi Rp1.320.000 per gram, kemarin.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

4 hari lalu

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

Berikut prediksi cuaca BMKG untuk Jabodetabek dari pagi ini sampai malam nanti.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 5.000 ke Level Rp 1.320.000 per Gram

4 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 5.000 ke Level Rp 1.320.000 per Gram

Harga emas batangan Antam berada di level Rp 1.320.000.

Baca Selengkapnya