CEO Nestle Indonesia Beberkan Alasan Investasi Jutaan Dolar di Tengah Pandemi

Sabtu, 17 April 2021 14:38 WIB

Ganesan Ampalavanar, Presiden Direktur PT Nestl Indonesia/Dancow

TEMPO.CO, Jakarta - CEO Nestle Indonesia Ganesan Ampalavanar membeberkan alasan perusahaannya tetap menggelontorkan investasi jutaan dolar di tengah pandemi Covid-19. Menurut dia, Nestle Indonesia masih sangat yakin dengan kelangsungan bisnis mereka dalam jangka panjang di tanah air.

Sehingga, kata dia, Nestle tidak hanya berinvestasi satu kali lalu berhenti. Tapi, perusahaan akan terus berinvestasi untuk tahun-tahun yang akan datang.

"So, walaupun Covid, kami tambah investasi lagi," kata Ganesan dalam wawancara virtual bersama Tempo pada Jumat, 16 April 2021.

Ganesan menjelaskan bahwa pada 2019, Nestle menggelontorkan investasi senilai US$ 100 juta untuk pengembangan kapasitas produksi di tiga lokasi pabrik mereka. Ketiganya yaitu Pabrik Kejayan di Pasuruan, Jawa Timur; Pabrik Panjang di Lampung, dan Pabrik Karawang di Jawa Barat.

Lalu pada 2020, mereka juga kembali menggelontorkan investasi dengan nilai yang sama, US$ 100 juta dolar. Investasi ini untuk pengembangan kapasitas di tiga lokasi produksi pada 2020 dan 2021.

Advertising
Advertising

Selain itu, investasi ini juga digulirkan karena adanya peningkatan permintaan atas beberapa produk mereka, seperti Bear Brand, Dancow, dan Milo. "Kami telah tambahkan kapasitasnya dan pengeluaran kita meningkat," ujarnya.

Untuk memenuhi permintaan ini, Nestle pun memastikan pengumpulan susu dari para peternak sapi untuk kebutuhan produksi mereka di Pasuruan tidak boleh berhenti. Setiap hari, Nestle mengumpulkan kurang lebih 750 ribu liter susu setiap harinya dari 26 ribu peternak. "Sehingga, peternak juga dapat pendapatan setiap harinya," kata dia.

Ganesan menambahkan bahwa dalam setiap krisis, pasti akan selalu ada peluang. Sehingga walaupun awalnya tak tahu langkah apa yang harus diambil ketika pandemi datang, Ia menyebut Nestle Indonesia tetap keputusan yang berani.

Sehingga, salah satu strategi lain yang dilakukan Nestle Indonesia adalah dengan melipatgandakan belanja iklan. Sebab, perusahaan melihat pandemi Covid-19 ini akan membuat orang lama tinggal di rumah sehingga mereka pasti lebih banyak menonton TV dan melihat sosial media. "Kami lebih kurang double, ini keputusan yang berani," kata dia.

Baca Juga: Tanggapan Nestle Indonesia Soal Video Viral Pembuatan Milo Palsu

Berita terkait

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

11 jam lalu

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

13 jam lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

14 jam lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

20 jam lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

1 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

1 hari lalu

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

Celios memaparkan akan ada dampak buruk ekonomi dan lingkungan jika pemerintah memberikan izin tambang untuk ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

4 hari lalu

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

ICT ingatkan para pemberi dana yang ingin berinvestasi di platform pinjaman online berbasis peer to peer lebih berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

4 hari lalu

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

Menteri Sandiaga Uno mengajak investor asing untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.

Baca Selengkapnya

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

5 hari lalu

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

Bank Mandiri meraih kenaikan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek pada level "BBB", dari sebelumnya

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

5 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya