Terpopuler Bisnis: Erick Thohir Siap Dicopot dan Julukan Jokowi Umbar Janji
Reporter
Tempo.co
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Sabtu, 17 April 2021 06:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis hari Jumat 16 April 2021 dimulai dari Erick Thohir menanggapi santai isu reshuffle kabinet bahwa dirinya siap dicopot, Faisal Basri mengingatkan Jokowi agar tidak menjadi Presiden yang dikenal sebagai pengumbar janji dan kronologis berikut fakta raibnya dana nasabah BRI sebesar Rp 400 juta.
Selain itu ada juga terkait survei Jenius tentang mayoritas nasabah mengubah alokasi dana ke pos tabungan dan investasi. Berita pengumuman Citi menutup bisnis Bank ritel di 13 negara termasuk Indonesia juga menjadi perhatian pembaca. Berikut lima berita terpopuler ekbis Tempo.co di hari kemarin:
1. Tanggapi Isu Reshuffle, Erick Thohir: Saya Siap Diangkat, Saya Siap Dicopot
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menanggapi isu perombakan kabinet atau reshuffle yang memanas belakangan ini.
Ia mengaku tak terlalu khawatir bila masuk dalam daftar menteri yang akan diganti. Reshuffle dinilainya sama seperti pemilihan jajaran dewan komisaris dan direksi di perusahaan-perusahaan BUMN.
"Sebagai pembantu presiden, saya siap diangkat, saya siap dicopot. Reshuffle hak prerogatif presiden," ujar Erick Thohir di Teluk Semangka, Lampung, Kamis, 15 April 2021.
<!--more-->
2. Faisal Basri Ingatkan Jokowi: Jangan Sampai Dijuluki Presiden Pengumbar Janji
Ekonom senior Faisal Basri mengingatkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ihwal janji yang disampaikan ke publik. Jangan sampai, kata dia, Indonesia dijuluki mempunyai presiden pengumbar janji terbanyak.
"Janji-jani sebelumnya belum terwujud atau malah sebaliknya, janji-janji baru terus diumbar," kata Faisal dalam akun twitternya @FaisalBasri pada Kamis, 15 April 2021.
Pernyataan ini disampaikan Faisal merespons pernyataan terbaru Jokowi dalam pembukaan pameran Hannover Messe 2021. Dalam acara tersebut, Jokowi menyampaikan bahwa kemajuan industri 4.0 akan mengantarkan Indonesia menuju sepuluh besar kekuatan ekonomi global di tahun 2030.
3. Kronologis dan Fakta Raibnya Dana Nasabah BRI Sebesar Rp 400 Juta
Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk. Aestika Oryza Gunarto BRI mengklaim telah melakukan investigasi dan menemukan sejumlah fakta yang valid berdasarkan dokumen yang sah ihwal raibnya dana nasabah Rp 400 juta bernama Sigit Prasetya.
<!--more-->
4. Survei Jenius: Mayoritas Nasabah Ubah Alokasi Dana ke Tabungan dan Investasi
Jenius, layanan perbankan digital dari PT Bank BTPN Tbk., baru saja melakukan survei terhadap 567 responden yang merupakan masyarakat melek digital (digital savvy) berusia 26-40 tahun.
Dari survei Jenius survei bertajuk "Adaptasi Masyarakat Digital Savvy Selama Pandemi" tersebut, diketahui sebanyak 82 persen responden mengaku menunda atau membatalkan banyak rencana mereka. "Penundaan dilakukan di berbagai rencana," kata Digital Banking Business Product Head Bank BTPN Waasi B. Sumintardja dalam keterangan di Jakarta, Kamis, 15 April 2021.
Untuk rencana liburan, misalnya, ada 85 persen dari mereka yang menundanya. Selain itu, untuk yang menunda rencana investasi ada sebanyak 26 persen, lalu mereka yang menunda membeli properti sebanyak 21 persen, yang menunda membeli kendaraan 16 persen, dan menunda melanjutkan pendidikan 15 persen.
5. Citi Umumkan Bakal Tutup Bisnis Bank Ritel di 13 Negara, Termasuk Indonesia
Citigroup Inc. mengumumkan bakal merombak bisnis bank ritel globalnya seiring dengan rilis hasil kinerja keuangan kuartal pertama tahun 2021. Hal tersebut diungkapkan oleh CEO Citi Jane Fraser melalui siaran pers.
Citi, kata Jane Fraser, akan memfokuskan kehadiran bisnis Global Consumer Bank di Asia dan Eropa, Timur Tengah dan Afrika (EMEA) pada empat global wealth center. Keempat di global wealth center yang dimaksud adalah Singapura, Hong Kong, Uni Emirat Arab, dan London.
"Oleh karena itu, Citi berencana untuk keluar dari bisnis konsumer di 13 wilayah," ujar Jane Fraser dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Kamis, 15 April 2021.