Dolar Terkoreksi, Kurs Rupiah Ditutup Menguat Tipis di Level Rp 14.602
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 14 April 2021 16:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah ditutup menguat tipis di level Rp 14.602 per dolar AS pada perdagangan sore ini, Rabu, 14 April 2021. Pada penutupan sebelumnya, rupiah berada pada level Rp 14.605 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pergerakan nilai tukar tersebut dipicu sentimen dari dalam dan luar negeri.
"Dari sisi eksternal, dolar AS terkoreksi terhadap mata uang lainnya, setelah kenaikan yang lebih besar dari perkiraan dalam ukuran harga konsumen AS tidak memicu kekhawatiran yang lebih luas tentang percepatan inflasi dan pengurangan Federal Reserve," ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu, 14 April 2021.
Data yang dirilis pada hari Selasa itu, kata Ibrahim, menyebutkan bahwa indeks harga konsumen inti (CPI) AS naik 0,3 persen bulan ke bulan di bulan Maret dan CPI tumbuh 0,6 persen bulan ke bulan. Pertumbuhan itu tertinggi dalam lebih dari delapan setengah bulan.
"Ini juga memicu apa yang secara luas diharapkan sebagai mantra singkat dari inflasi yang lebih tinggi," ujar Ibrahim.
Di sisi lain, investor juga terus mencerna data perdagangan Cina yang mencakup ekspor, impor, dan neraca perdagangan. Cina juga akan merilis data lebih lanjut, termasuk PDB, produksi industri dan investasi aset tetap, pada hari Jumat.
<!--more-->
"Namun, investor membatasi kerugian untuk logam kuning safe-haven adalah kekhawatiran investor atas penghentian penggunaan vaksin Covid-19 Johnson & Johnson pada hari Selasa," ujar dia. Jeda tersebut diperkirakan akan berlangsung selama beberapa hari.
Kemarin, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS dan FDA menghentikan penggunaan vaksin setelah enam wanita yang menerimanya mengembangkan bentuk pembekuan darah yang langka dan parah.
Dari dalam negeri, Ibrahim mengatakan investor mencermati perkembangan peta zonasi risiko per 11 April 2021, menunjukkan terjadi peningkatan pada zona merah atau risiko tinggi dari awalnya 10 zona merah menjadi 11 di Kabupaten/kota. Zona oranye atau risiko sedang juga meningkat, dari 289 menjadi 316 kabupaten/kota.
Sementara itu, zona kuning atau risiko rendah menurun dari 207 menjadi 178 kabupaten/kota. Adapun zona hijau alias tidak ada kasus 8 kabupaten/kota dan tidak terdampak 1 kabupaten/kota.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 telah meminta semua pihak meningkatkan kualitas penanganan. Pasalnya kenaikan jumlah daerah zona merah sudah terjadi dalam 2 minggu berturut-turut.
Sementara itu, zona oranye terlihat meningkat pada minggu ini. Peningkatan ini terjadi karena daerah zona oranye berpindah ke zona merah, sementara daerah zona kuning berpindah ke zona oranye. Hal-hal itu yang dinilai turut mempengaruhi penguatan rupiah pada hari ini.
Baca: Bank Indonesia: Peredaran Uang Palsu Turun 5 Persen pada 2020