Restrukturisasi Kredit, Bos Waskita Karya Usaha Yakinkan 52 Bank

Selasa, 13 April 2021 13:18 WIB

Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek yang disebut juga Japek II di Bekasi, Jumat, 27 Juli 2018. Pembangunan konstruksi jalan tol ini dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Destiawan Soewardjono menyatakan sejumlah ruas tol pada tahun 2020 yang gagal didivestasikan membuat beban utang perseroan menumpuk.

Oleh karena itu, pihaknya akan terus berupaya meyakinkan kreditur baik bank maupun nonbank untuk memberikan restrukturisasi agar tersedia cukup waktu dalam memenuhi kewajiban pembayaran utang.

Sebab, kata Destiawan, jika tidak ada restrukturisasi kredit oleh perbankan, semua beban perusahaan akan terkumpul di depan. "Dan ini yang terjadi di 2020, sehingga menjadi beban yang besar. Proses restrukturisasi kami ajukan kepada kreditur supaya ini memperingan beban Waskita saat ini,” ucapnya pekan lalu.

Lebih jauh, Destiawan menjelaskan, pandemi Covid-19 sejak tahun lalu telah membuat investor menunda keputusan investasi di ruas-ruas jalan tol Waskita Karya yang akan didivestasikan. Padahal, tahun lalu emiten dengan kode saham WSKT ini menargetkan ada 5 ruas jalan tol yang akan dilepas.

Direktur Keuangan Waskita Karya Taufik menambahkan bahwa perseroan terus mengupayakan restrukturisasi tidak hanya dari sisi keuangan tetapi juga secara organisasi dan bisnis.

Advertising
Advertising

Taufik menyebutkan, tekanan likuiditas yang tinggi terhadap WSKT sementara neraca keuangan perseroan masih tertutupi aset, membuat proses pemenuhan kewajiban menjadi rumit.

“Juga terjadi ketidaksamaan jatuh tempo utang, kemudian perolehan pembayaran dari divestasi juga mungkin tertunda. Ini perlu dicocokkan,” uajr Taufik.

Saat ini Waskita Karya tengah memproses permintaan restrukturisasi kepada kreditur baik perbankan maupun nonbank. Secara grup, Taufik menunjukkan diskusi restrukturisasi itu melibatkan 52 bank. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat kami bisa sepakati sehingga akhirnya tekanan likuiditas itu menjadi kendor dan kami bisa fokus."

BISNIS

Baca: Bos Waskita Karya Beberkan 3 Penyebab Perusahaan Terbelit Utang Rp 90 Triliun

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

3 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

1 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

2 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

3 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

8 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

9 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

9 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

9 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

10 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

11 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya