BEI Naikkan Target IPO Tahun Ini jadi 54 Emiten Baru

Sabtu, 10 April 2021 20:29 WIB

Suasana pergerakan saham di layar Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 9 Maret 2018. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah pada akhir sesi pertama perdagangan Jumat ini. RTI mencatat, indeks acuan saham domestik turun 30,17 poin atau setara 0,47% ke level 6.412,86.TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia atau BEI Hasan Fawzi menyatakan pihaknya menaikkan target penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) untuk tahun 2021 menjadi 54 perusahaan. Sebelumnya, BEI menargetkan hingga akhir 2021 ada 34 perusahaan baru yang melantai di bursa.

“Merevisi target semula yang terlalu moderate kita lihat perkembangan terakhir kita cukup optimis,” kata Hasan dalam sesi virtual bersama awak media, belum lama ini.

Hasan menyebutkan, kenaikan target tersebut seiring dengan iklim IPO yang kondusif sepanjang kuartal I pada tahun 2021. Oleh karena itu, otoritas bursa makin yakin jumlah pencatatan saham baru tahun ini akan terus meningkat.

Hal senada juga diungkapkan Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setya pada akhir Maret lalu. Apalagi, kondisi sepanjang kuartal pertama tahun ini semakin mendorong ia kian optimistis dengan prospek IPO hingga akhir 2021.

Langkah otoritas pasar modal menggodok regulasi yang akan membuat kondisi pasar modal semakin menarik juga dinilai sebagai salah satu faktor pendorong keyakinannya tersebut.

Advertising
Advertising

<!--more-->

“Didukung oleh kebijakan Pemerintah terkait dengan penanganan Pandemi saat ini dan kebijakan dari regulator pasar modal yang tentunya akan membuat kondisi pasar modal Indonesia kondusif, sehingga perusahaan yang melakukan IPO dan melakukan pencatatan saham meningkat,” tutur Nyoman kala itu.

Hingga akhir kuartal I tahun 2021 terdapat 11 perusahaan tercatat baru saham di BEI. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni 19 perusahaan baru.

Namun, secara total dana yang terhimpun mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Dari 11 emiten yang IPO di kuartal I pada tahun 2021 ini, total dana yang dihimpun mencapai Rp 3 triliun, atau naik 11 persen dibandingkan Rp 2,7 triliun dari 19 emiten yang IPO sepanjang kuartal I pada tahun 2020 lalu.

“Hal tersebut menggambarkan besarnya kepercayaan dan optimisme para pengusaha di Indonesia akan pemulihan perekonomian dan juga terhadap Pasar Modal Indonesia pada tahun 2021,” kata Nyoman.

Adapun pada akhir kuartal 31 Maret 2021, masih terdapat 22 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI. Sebanyak 2 di antaranya telah IPO pada pekan ini baru yakni PT Imago Mulia Persada Tbk. dan PT Fimperkasa Utama Tbk.

BISNIS

Baca: Komisaris BEI Sebut Sederet Keuntungan Bagi Fintech dan Startup yang Lakukan IPO

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

6 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

6 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

7 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

7 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

7 hari lalu

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal dunia dalam usia 96 tahun. Simak profil perusahaan jamu dan kecantikan tersebut berikut ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

7 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

8 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

9 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya