3 Direktur Baru Bank Aladin Syariah Ternyata Sebelumnya Berkarir di OVO

Sabtu, 10 April 2021 19:36 WIB

Bank Net Syariah. banknetsyariah.co.id

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga dari lima pejabat yang baru diangkat pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Bank Aladin Syariah Tbk. pada 7 April 2021 lalu ternyata pernah berkarir di PT Visionet Internasional, pemilik brand OVO.

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima pada Jumat, 9 April 2021, salah satu pejabat itu adalah Firdila Sari yang pernah menjabat sebagai Head of Product OVO pada 2015-2017. Ia lalu menjadi Vice President Head of Product di OVO pada 2018-2020.

Setelah itu, Firdila hijrah ke Bank Net Syariah dan menduduki posisi Digital Banking Group Head pada 2020-2021 sebelum didapuk menjadi Direktur Digital Banking.

Pejabat Bank Aladin Syariah yang baru diangkat lainnya adalah Willy Hambali. Ia pernah berkarir sebagai Project Director, Chief Product Officer OVO pada 2016-2019.

Sebelum ditunjuk menjadi Direktur Keuangan dan Strategi Bank Aladin Syariah, Willy sempat menduduki posisi Director of Portfolio Operations di PT Multipolar Tbk. pada 2019. Setelah itu ia menjabat sebagai Head of Liquidity Gopay pada 2019-2020.

Advertising
Advertising

Ketiga, Budi Kusmiantoro yang pernah menjabat sebagai Chief Technology Officer di OVO pada 2018-2019. Ia kemudian pindah ke Traveloka sebagai Chief Technology Officer Transpot pada 2019-Januari 2021 sebelum ditunjuk sebagai Direktur Teknologi Informasi di Bank Aladin Syariah.

<!--more-->

Sebelumnya, dalam RUPSLB Bank Aladin Syariah pada Rabu lalu, diputuskan pengangkatan 4 anggota direksi dan 1 presiden komisaris baru. Manajemen baru tersebut akan berlaku efektif setelah dinyatakan lulus fit and proper test serta telah memperoleh surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Bank Aladin Syariah yang merupakan nama baru dari PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk itu resmi menetapkan lima pejabat baru. Kelima pejabat baru itu adalah Presiden Komisaris (Independen) Nurdiaz Alvin Pattisahusiwa, Presiden Direktur Dyota Marsudi, Direktur Digital Banking Firdila Sari, Direktur Keuangan dan Strategi Willy Hambali, dan Direktur Teknologi Informasi Budi Kusmiantoro.

Tidak hanya menyetujui pengangkatan direktur dan komisaris baru, tapi RUPSLB juga menyepakati perubahan nama perseroan dari Bank Net Syariah menjadi Bank Aladin Syariah. Perubahan nama tersebut akan efektif setelah memperoleh persetujuan dari instansi yang berwenang.

Presiden Direktur Bank Aladin Syariah Dyota Marsudi mengatakan perseroan melihat Aladin sebagai brand yang memenuhi kriteria ramah di telinga publik, mudah diingat, memiliki asosiasi yang positif namun tidak eksklusif bagi kalangan tertentu saja.

"Jika dilihat suku katanya, Aladin memiliki arti yang mendalam. Ala berarti dengan atau di atas, sedangkan Din berarti way of life atau faith," ujar Dyota Marsudi menjelaskan lebih lanjut soal filosofi perubahan nama perseroan menjadi Bank Aladin Syariah tersebut. Aladin diharapkan dapat menjadi representasi merek yang dinamis dan dapat merangkul berbagai kalangan dengan beragam latar belakang.

BISNIS

Baca: Anak Menlu Ditunjuk jadi Presdir Bank Aladin Syariah, Ini Profil Dyota Marsudi

Berita terkait

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

47 menit lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

1 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

1 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

2 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Maksimalkan Ekosistem BRI, Laba Kuartal Pertama Bank Raya Capai Rp 9,16 M

4 hari lalu

Maksimalkan Ekosistem BRI, Laba Kuartal Pertama Bank Raya Capai Rp 9,16 M

Bank Raya mencetak laba bersih pada kuartal I 2024 sebesar Rp 9,16 miliar atau tumbuh 109,56 persen yoy.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

4 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

5 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

5 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

5 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

7 hari lalu

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

Ma'ruf Amin meminta agar KDEKS Jawa Barat mengambil peran untuk memperluas inklusi keuangan syariah.

Baca Selengkapnya