Tak Cuma Andalkan Sinar Matahari dan Angin, Begini Hitungan Ongkos PLTS dan PLTB

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 10 April 2021 13:01 WIB

Presiden Jokowi memperhatikan turbin kincir angin saat meresmikan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di Desa Mattirotasi, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Senin, 2 Juli. Kekuatan PLTB ini berasal dari 30 turbin kincir angin. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu atau PLTB dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS dinilai punya kekuarangan utama, yakni tidak bisa membangkitkan ketersediaan energi listrik secara terus menerus.

Kekurangan itu disampaikan Komisaris Utama PT Perusahaan Gas Negara, Arcandra Tahar dalam unggahannya di Instagram.

Saat tak ada angin, PLTB tidak optimal dalam membangkitkan listrik, karena tak ada angin yang memutar kincir PLTB. Pada saat malam hari dan cuaca tidak terik PTLS tidak dapat beroperasi, karena tak ada cahaya yang menyinari panel surya.

Sejumlah solusi diberikan Arcandra untuk mengatasi kekurangan ini. Pertama dengan menyediakan baterai penampung daya atau energy storage. Saat PLTS dan PLTB bekerja, energi yang dihasilkan dapat disimpan ke dalam baterai. Sewaktu PLTS atau PLTB mati maka baterai dapat digunakan untuk memenuhi energi listrik yang dibutuhkan.

Namun penggunaan baterai bakal menambah biaya operasional PLTS atau PLTB karena harga baterai yang mahal. Jika LCOE dari baterai yang digunakan menggunakan kimia Nickel Manganese Cobalt (NMC) bisa dikenakan sekitar $15 c/KWh. Kalau menggunakan Lithium Iron Phosphate (LIP) seperti yang banyak digunakan di CIna, LCOE nya bisa dikenakan sekitar $11.5 c/Kwh.

Advertising
Advertising

Mengapa di Cina bisa lebih murah? Selain karena harga material LIP lebih murah dari NMC, ekosistem industri baterai di Cina sudah terbentuk. Demikian pula dengan persaingan antar pelaku usaha baterai juga ikut menurunkan biaya penggunaan baterai.

Selain baterai, solusi lain yang ditawarkan Arcandra untuk memback-up energi PLTS dan PLTB yakni dengan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) atau menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).

Hal ini dikarenakan PLTD dan PLTG hanya memerlukan waktu 10 dan 30 menit untuk menggantikan beban energi dari PLTB atau PLTS yang mati. Namun masih diperlukan beberapa kajian untuk memutuskan PLTD atau PLTG yang lebih cocok mem back-up PLTB atau PLTS yang mati.

Lebih mudah diesel fuel dari satu tempat ke tempat lain, tapi tidak dengan gas yang mungkin membutuhkan pipa atau dipindah dalam bentuk LNG. Tapi, dari segi biaya pembangkit. PLTG lebih murah daripada PLTD karena harga gas yang lebih murah daripada harga diesel fuel.

PLTU atau Pembangkit listrik yang lain seperti Tenaga Uap dari sisi biaya jauh lebih murah, tapi untuk menggantikan beban energi perlu waktu yang lebih lama. Bahkan bisa di atas 10 jam. Sehingga, kata Arcandra, PLTU tidak rokomendasi untuk backup PLTS atau PLTB.

DELFI ANA HARAHAP

Baca juga: Sindir ESDM Soal PLTB Sidrap, Sri Mulyani: Dipamerin Terus

Berita terkait

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

2 hari lalu

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

3 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

3 hari lalu

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

Berikut tiga tips yang dapat membantu mengurangi risiko kebakaran rumah dari dampak musim kemarau.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

4 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Realme C65 5G akan Diluncurkan di India Pekan Ini, Berikut Spesifikasinya

11 hari lalu

Realme C65 5G akan Diluncurkan di India Pekan Ini, Berikut Spesifikasinya

Realme C65 5G dipastikan menjadi ponsel pertama di dunia yang ditenagai prosesor MediaTek Dimensity 6300.

Baca Selengkapnya

Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

11 hari lalu

Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

PT PLN (Persero) mendukung ajang kompetisi voli PLN Mobile Proliga 2024. Penonton bisa dapat voucher token listrik.

Baca Selengkapnya

6 Tips agar Baterai Smartphone Tahan Lama

14 hari lalu

6 Tips agar Baterai Smartphone Tahan Lama

Lakukan enam tips berikut agar baterai smartphone Anda tahan lama.

Baca Selengkapnya

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

14 hari lalu

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

PT PLN (Persero) mengklaim sukses menyediakan pasokan listrik andal selama periode siaga Ramadan dan Idul Fitri 1445.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

20 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Ketersediaan Listrik Selama Lebaran, Siapkan 81.591 Petugas dan 2.766 Posko

25 hari lalu

PLN Jamin Ketersediaan Listrik Selama Lebaran, Siapkan 81.591 Petugas dan 2.766 Posko

PLN juga menggunakan alat khusus berupa kamera jarak jauh untuk mendeteksi kerusakan pada peralatan di Gardu Induk.

Baca Selengkapnya