Said Didu Pernah Buang 880 CV Calon Bos BUMN Milik Caleg Gagal hingga Timses

Jumat, 9 April 2021 18:46 WIB

Sejumlah tamu beraktivitas di dekat logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis 2 Juli 2020. Kementerian BUMN meluncurkan logo baru pada Rabu (1/7) yang menjadi simbolisasi dari visi dan misi kementerian maupun seluruh BUMN dalam menatap era kekinian yang penuh tantangan sekaligus kesempatan. ANATAR FOTO/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu, menceritakan pengalamannya menyaring calon bos perusahaan pelat merah. Menurut Said, ia pernah menerima 980 riwayat hidup atau CV yang diusulkan oleh berbagai pihak.

Di antara ratusan CV itu, bertebaran nama calon anggota legislatif yang gagal dalam pemilihan umum hingga tim sukses presiden dan wakil presiden. Said mengaku harus menyingkirkan nama-nama yang tidak layak.

“Dari namanya ada relawan, caleg gagal, macam-macam. Lalu saya masukkan tong sampah yang saya anggap tidak memenuhi kriteria,” ujar Said dalam diskusi virtual, Jumat 9 April 2021.

Saat itu, hanya 100 dari 980 CV yang dianggap memenuhi standar dan layak menjadi calon bos BUMN. Artinya, Said menyingkirkan 880 nama. Langkah tersebut mesti ia lakukan agar BUMN dipimpin oleh tokoh-tokoh yang mumpuni.

“Harus dilakukan walau harus dibenci orang,” kata Said. Ia menghindari kuatnya kepentingan politik dalam kebijakan pengangkatan pemimpin perusahaan pelat merah. Apalagi, menurut Said, 90 persen masalah di BUMN, seperti korupsi, disebabkan oleh intervensi non-korporasi.

Advertising
Advertising

Kepentingan kelompok tertentu pun dikhawatirkan bakal membuka celah praktik rasuah. “Kalau dia, direksi, terlalu ‘menikmati’, ini akan membuka pintu untuk ‘tikus-tikus’,” ujar Said. Selain menyeleksi nama calon bos BUMN, Said bercerita pernah mengambil kebijakan menghindari terjadinya conflict of interest dari pejabat kementerian yang menjadi komisaris perusahaan.

<!--more-->

Menurut Said, pejabat kementerian tidak boleh menjadi komisaris di perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor yang sama dengan institusi yang dipimpinnya. Misalnya, pejabat Kementerian Perhubungan tidak akan ditunjuk menjadi komisaris di perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor transportasi.

Said lantas mengkritik kursi komisaris perusahaan pelat merah saat ini yang banyak diisi oleh tim sukses Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Said mempertanyakan beberapa nama, seperti Komisaris Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Said Aqil Siradj.

“Gimana logikanya Komisaris Utama KAI diisi Ketua Umum PBNU. Tolonglah carikan tempat-tempat yang ada gunanya,” kata Said.

Ia juga menyoroti penunjukan Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rahman, sebagai Komisaris Utama PT Waskita Karya. Sebagai komisaris, Fadjroel dianggap harus menunjukkan fungsi pengawasannya terhadap perusahaan kini tengah menanggung beban utang hingga Rp 90 triliun.

“Jadi kalau mau menyehatkan BUMN, tutup jendela politik masuk. Hanya yang tidak mencintai dan menikmati jabatan yang bisa melakukan itu,” ujar Said Didu.

Baca: Said Didu: Erick Thohir Panen Proyek BUMN Mangkrak

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

37 menit lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

1 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

1 jam lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

2 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

8 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

9 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

10 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Sengketa Pemilu Legislatif dari Gugatan PPP hingga Caleg

23 jam lalu

Sengketa Pemilu Legislatif dari Gugatan PPP hingga Caleg

Mahkamah Konstitusi mulai menyidangkan 297 sengketa pemilu legislatif diiantaranya gugatan PPP dan caleg.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

23 jam lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

1 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya