Melihat Lagi Kerugian Garuda Indonesia Setelah Larangan Mudik 2020

Jumat, 9 April 2021 09:48 WIB

Ilustrasi Garuda Indonesia. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra belum menghitung jumlah potensi penurunan pendapatan yang ditimbulkan akibat kebijakan pemerintah melarang mudik, 6-17 Mei 2021. Irfan mengatakan maskapainya akan memaksimalkan potensi penerbangan kargo dan mengurangi frekuensi penerbangan.

“Sedang kami pelajari dan hitung-hitung,” tutur Irfan saat dihubungi pada Jumat, 9 April 2021.

Tahun lalu, Garuda Indonesia membukukan laporan keuangan merah setelah mudik 2020 ditiadakan. Berdasarkan laporan perusahaan, maskapai yang saham mayoritasnya digenggam negara itu mengalami kerugian sebesar US$ 712,73 juta atau setara dengan Rp 10,19 triliun.

Penurunan pendapatan didorong oleh melorotnya okupansi penumpang selama kuartal II tahun itu. Pada periode Mei 2020, okupansi penumpang emiten berkode GIAA itu tinggal 10 persen. Sedangkan pergerakan penumpang hingga akhir Juli baru meningkat 2-3 persen.

Selain karena larangan mudik, penurunan penumpang terjadi karena penutupan pintu gerbang internasional, penutupan umrah, dan penutupan perjalan haji.

Adapun per 30 Juni 2020, manajemen Garuda Indonesia menyampaikan total pendapatan usaha perseroan sebesar US$ 917,28 juta. Nilai itu anjlok 58,18 persen year on year dari sebelumnya yang mencapai US$ 2,19 miliar. Kurs Jisdor pada 30 Juni 2020 dipatok di level Rp 14.302 per dolar Amerika Serikat. Artinya, Garuda Indonesia membukukan pendapatan Rp 13,12 triliun.
<!--more-->
Beban usaha perseroan sebetulnya sudah berkurang menjadi US$ 1,64 miliar per Juni 2020 dibandingkan sebelumnya US$ 2,11 miliar akibat efisiensi. Namun, Garuda membukukan rugi usaha US$ 707,22 juta, berbalik dari laba usaha senilai US$ 81,98 juta.

Garuda Indonesia membukukan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 10,19 triliun. Nilai itu berbalik dari laba bersih US$ 24,11 juta per Juni 2019. Adapun perusahaan menyalurkan kas bersih untuk investasi sebesar US$ 48,86 juta dari sebelumnya US$ 70,31 juta. Kas dan setara kas akhir periode senilai US$ 165,41 juta, berkurang dari US$ 321,73 juta.

Meski demikian, Irfan memastikan perseroan akan mengikuti aturan pemerintah terkait larangan mudik. “Garuda komitmen dengan aturan pemerintah,” katanya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: Bagaimana Strategi Garuda Indonesia Setelah Ada Larangan Mudik?

Berita terkait

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

9 jam lalu

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

Jika Anda mengalami keterlambatan atau delay seperti penumpang Lion Surabaya-Banjarmasin, ini hak penumpang sesuai Peraturan Menhub

Baca Selengkapnya

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

1 hari lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

2 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

Di balik sukses ACN, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi. Termasuk tingginya harga avtur di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

3 hari lalu

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

Jumlah penumpang Light Rail Transit atau LRT Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) selama April 2024 sebanyak 1.402.933 orang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

5 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

5 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

5 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

5 hari lalu

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

Bandara Internasional Al Maktoum akan menggantikan Bandara Internasional Dubai yang masih beroperasi saat ini

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

5 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

6 hari lalu

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

Penumpang memiliki hak mendapat kompensasi dari maskapai jika terjadi keterlambatan penerbangan pesawat.

Baca Selengkapnya