Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 22 Maret 2021. Rapat tersebut terkait pembicaraan tingkat I terhadap RUU tentang persetujuan Kemitraan Ekonomi Kreatif Indonesia dengan Negara-negara EFTA. TEMPO/M Taufan Rengganis
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan hasil sejumlah pertemuan bilateral dengan Kementerian Perdagangan Cina. Salah satunya, kedua pihak sepakat dengan target baru untuk meningkatkan nilai ekspor dalam tiga tahun ke depan.
"Kami akan men-triple atau meningkatkan tiga kali lipat," kata Lutfi dalam konferensi pers virtual bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Jumat, 2 April 2021.
Dari nilai saat ini, US$ 31 miliar, ekspor dengan Cina ditargetkan menjadi US$ 100 miliar. Kesepakatan ini, kata Lutfi, tidak hanya akan memperbaiki neraca perdagangan Indonesia-Cina, tapi juga semakin meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara.
Konferensi pers digelar langsung dari Cina usai pertemuan ketiga menteri dengan sejumlah pejabat negara setempat. Total ada 14 pertemuan yang membahas sejumlah isu seperti: geopolitik, kerja sama vaksin Covid-19, investasi, hingga perlindungan anak buah kapal (ABK).
Selain itu, kedua negara sepakat untuk mendalami kembali kerja sama ekonomi yang sudah pernah dibahas sejak 2011. Sehingga dalam waktu dekat, akan lahir Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) antara Indonesia-Cina.
CATATAN REVISI: Artikel ini sudah diedit pada Selasa, 6 April 2021, pukul 06.53 WIB WIB. Judul awal tulisan 'Mendag Sebut Target Baru RI-Cina: Nilai Perdagangan Naik 3 Kali Lipat di 2024' diubah menjadi 'Mendag Sebut Target Baru RI-Cina: Nilai Ekspor Naik 3 Kali Lipat di 2024'. Atas kekeliruan tersebut redaksi meminta maaf.