Sri Mulyani: Mencapai Indonesia Maju Tak Seperti Bangun Candi Roro Jonggrang

Kamis, 1 April 2021 16:45 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani membacakan pandangan akhir Pemerintah atas RUU tentang APBN saat rapat paripurna ke-6 masa persidangan I tahun sidang 2020-2021 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 29 September 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan visi Indonesia maju tidak bisa dicapai dengan sendirinya dalam waktu singkat, melainkan membutuhkan persyaratan dan persiapan.

"Walaupun kita dari kecil, mungkin teman-teman yang familiar dengan berbagai macam cerita tentang candi Roro Jonggrang yang bisa dibuat dalam waktu satu malam, mencapai Indonesia maju tidak seperti Candi Roro Jonggrang. Dia butuh persyaratan dan persiapan," ujar dia dalam webinar, Kamis, 1 April 2021.

Baca Juga: Anggaran Vaksinasi Rp 130 T, Sri Mulyani: Setara 81 Kali Proyek SPAM Jatiluhur

Persyaratan yang mesti dipenuhi, kata dia, antara lain adalah membangun kualitas sumber daya manusia, membangun infrastruktur, menjadi penemu teknologi, hingga memperbaiki kualitas birokrasi dari sisi produktifitas, pelayanan, dan tata kelola.

Di samping itu, ia menilai Indonesia juga perlu menata ruang atau wilayah sebagai negara kepulauan. Mengingat, lautan Indonesia memiliki potensi luar biasa besar. Sri Mulyani berujar Indonesia juga perlu menggunakan sumber daya ekonomi, termasuk keuangan secara baik.

Advertising
Advertising

"Ini prasyarat yang harus dipenuhi supaya mencapai Indonesia maju. Ini bukan hanya prasyarat untuk Indonesia. Semua negara kalau mau menjadi negara berpendapatan tinggi, sejahtera, dan adil, mereka harus menyiapkan strategi kebijakan seperti yang sudah tadi saya sampaikan," ujar dia.

Ia mengingatkan bahwa visi Indonesia pada usia ke 100 tahun antara lain menjadi ekonomi dengan ukuran lima terbesar di dunia. Pada saat itu, Indonesia diproyeksikan memiliki 319 juta penduduk dengan 47 persennya berusia produktif. Selain itu, 73 persen masyarakat akan tinggal di perkotaan dan 70 persen adalah kelas menengah.

Pendapatan per kapita pada 2045 pun diharapkan bisa membawa Indonesia masuk ke negara berpendapatan kelas menengah atas dengan didukung struktur perekonomian yang memiliki daya saing dan nilai tambah tinggi.

"Apabila kita terus menjaga policy dan implementasi kebijakan ekonomi yang baik, yang sound, yang prudent, namun inovatif, kita bisa menjadi ekonomi dengan ukuran lima terbesar di dunia," ujar dia.

Pada saat itu, kata Sri Mulyani, kue perekonomian pun diharapkan akan semakin maju, yaitu mayoritas produksi berasal dari sektor jasa bernilai tambah tinggi, bukan sektor jasa dengan nilai tambah rendah. "Ini adalah visi, cita-cita, tapi sekaligus merupakan suatu peta jalan bagi kita mencapai impian dan cita-cita yang harus disiapkan."

Berita terkait

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

12 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

2 hari lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

4 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya