Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Sandiaga Uno (tengah) didampingi Bupati Kabupaten Dairi Eddy Keleng Ate Berutu (kanan) berbincang dengan Perajin Ulos di Kampung Ulos Silahi Sabungan, Dairi, Sumatera Utara, Jumat 19 Februari 2021. Sandiaga Uno mencanangkan Desa Silahi Sabungan menjadi Kampung Ulos yang dapat dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun international. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan kementeriannya mendukung kebijakan larangan mudik pada masa libur Lebaran 2021. Sandiaga meminta masyarakat melaksanakan silaturahmi dengan kerabat secara jarak jauh atau membeli produk-produk kreatif sebagai hantaran dengan memanfaatkan platform digital.
“Karena tidak bisa langsung tatap muka dengan keluarga, ini (hantaran) bisa menggunakan produk-produk ekonomi kreatif yang dikirim dengan memaksimalkan platform digital,” ujar Sandiaga dalam press briefing, Senin petang, 29 Maret 2021.
Dia mendorong masyarakat membeli produk-produk ekonomi kreatif untuk menyambut libur Lebaran. Langkah ini dapat membantu pelaku usaha yang berpotensi mengalami penurunan pendapatan untuk memperoleh peluang pasar.
“Pelaku ekonomi kreatif bisa mendapatkan manfaat positif,” kata Sandiaga.
Sandiaga mengatakan kebijakan larangan mudik akan berimbas bagi para pelaku usaha di sektor wisata dan ekonomi kreatif. Sebab, pergerakan mudik selama ini telah mendongkrak pendapatan pelaku usaha di destinasi-destinasi lokal dari kunjungan turis domestik.
Penurunan angka pergerakan wisata domestik secara signifikan, kata dia, terjadi saat pemerintah memberlakukan kebijakan yang sama pada tahun lalu. Sandiaga menerangkan, penjualan produk-produk kreatif daerah merosot tajam dan membuat sektor pariwisata semakin terpukul. <!--more--> “Penerapan larangan mudik ini akan memberikan dampak besar bagi industri karena biasanya mudik dibarengi dengan wisata yang dekat dengan tujuan. Ini adalah momen terbesar yang kerap ditangkap sebagai momentum mendulang peluang,” ujar dia.
Meski demikian, larangan kebijakan mudik akan memberikan kepastian bagi penanganan penyebaran Covid-19 dan mempercepat pemulihan kegiatan ekonomi. Seperti yang telah terjadi pada liburan panjang sebelumnya, pergerakan masyarakat yang masif akan memberikan dampak terhadap lonjakan kasus positif virus corona.
Karena itu, Sandiaga menyebut kementeriannya mendukung penuh kebijakan larangan mudik agar angka kasus Covid-19 terkendali di tengah pelaksanaan vaksinasi. Larangan ini juga mengantisipasi munculnya klaster-klaster baru dan memutus mata rantai wabah di daerah tujuan mudik.
“Pada intinya pariwisata dan ekonomi kreatif akan memastikan secara tegas untuk menekan penularan Covid-19 dan mendukung vaksinasi,” tutur Sandiaga.