KKP dan Polri Petakan Jaringan Pelaku Penyelundup Ekpsor Benih Lobster
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Minggu, 28 Maret 2021 12:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Polri bekerja sama dalam mencegah praktik penyelundupan ekspor benih bening lobster. Kedua instansi akan bertukar informasi untuk memetakan jaringan pelaku dan jalur pengeluaran benur.
“Kami perlu bertukar informasi dalam rangka pemetaan jaringan pelaku dan jalur pengeluaran bening bening losbter sekaligus meningkatkan sinergitas dalam penegakan hukum serta pembinaan kepada masyarakat perikanan,” ujar Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Rina dalam keterangannya, Ahad, 28 Maret 2021.
KKP telah menyetop sementara ekspor benih lobster yang sebelumnya diatur dalam Peraturan Menteri Nomor 12 Tahun 2020. Penutupan keran ekspor dilakukan setelah mencuatnya kasus korupsi mantan Menteri KKP, Edhy Prabowo, terkait tata-kelola benur.
Rina menyebut kerja sama antara KKP dan Polri juga akan mendorong pemulihan ekonomi nasional dan kesejahteraan nelayan melalui program budi daya lobster. Selain memetakan jalur penyelundupan, kedua pihak bakal memperkuat pengaawasan di lokasi sumber benur.
"Tugas kami melakukan pengawasan di lokasi sumber BBL, sertifikasi di lokasi budidaya, dan monitoring daerah rawan pengeluaran ilegal," tutur Rina.
<!--more-->
KKP mengajak Polri melakukan sosialisasi peraturan di sektor kelautan dan perikanan yang berlaku saat ini kepada masyarakat. Sementara itu Kepala Bareskrim Polri atau Kabareskrim Komjen Agus Andrianto memastikan jajarannya akan mendukung KKP untuk mengembangkan budi daya lobster untuk meningkatkan perekonomian.
"Kami lakukan edukasi, sosialisasi, dan penggalangan kepada semua masyarakat, khususnya para nelayan dan pelaku usaha budi daya lobster, untuk mencegah terjadinya penyelundupan benih," ujar Agus.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono sebelumnya berjanji akan memerangi penyelundupan benih lobster ke luar negeri. Ia mengajak para penangkap benur tidak menjualnya kepada pihak yang terlibat perdagangan ilegal.
"Benur kekayaan bangsa ini. Kalau ada yang mau ekspor benur untuk memperkaya orang luar negeri, saya lawan," kata Trenggono, 24 Maret lalu.
Janji tersebut disampaikan Trenggono kepada penangkap benur dan pembudi daya lobster di Teluk Awang. Di sana, ia juga berjanji akan menjadikan Lombok sebagai pusat budi daya lobster kelas dunia. "Untuk budidaya di sini, saya dukung sampai mati," kata dia.
BACA: Menteri KKP Janji Melawan Eksportir Benur yang Ingin Memperkaya Asing
FRANCISCA CHRISTY ROSANA