Pengusaha Penggilingan Padi Sebut Impor Beras Tak Perlu Tahun Ini, Alasannya?

Sabtu, 27 Maret 2021 18:32 WIB

Pekerja tengah beristirahat di atas tumpukan karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Senin, 8 Maret 2021. Pemerintah telah mengalokasikan impor beras sebesar 1 juta ton kepada Bulog. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Aliemoeso menilai kebijakan impor beras belum diperlukan tahun ini. Sebab, musim tanam padi tahun ini lebih cepat yang membuat surplus beras sudah tercapai sejak Februari 2021.

"Kita sudah surplus 1,5 juta ton (per Februari 2021)," kata eks Direktur Utama Perum Bulog 2009-2014 ini dalam diskusi di Jakarta, Jumat, 26 Maret 2021.

Selain itu, kata Sutarto, puncak panen akan berlangsung dari Maret sampai April 2021. Sementara tahun lalu, puncak panen baru terjadi pada Mei 2021. "Jadi ini situasi yang berbeda," kata dia.

Sebelumnya pada 5 Maret 2021, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pemerintah berencana mengimpor 1 juta ton beras. Rencana impor tersebut memicu penolakan. Setelah kadung heboh, Presiden Joko Widodo kemarin memastikan tidak ada impor sampai Juni 2021.

Sutarto menambahkan, musim tanam padi yang lebih cepat ini juga membuat periode tanam kedua pada pertengahan 2021 akan lebih baik. "Sebab hujannya (musim hujan) belum habis, air juga masih ada, jadi kekeringan bisa dihindari," kata dia.

Sehingga, dia optimistis produksi padi tahun ini akan lebih baik dari tahun 2020. Akan tetapi, kata dia, kondisi ini adalah perkiraan normal, jika tidak terjadi kondisi El Nino secara mendadak.
<!--more-->
Sutarto kemudian mengutip data Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 1 Maret 2021. Saat itu, BPS memprediksi produksi beras Januari-April akan mencapai 14,54 juta ton.

Lalu, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian juga menyampaikan sisa stok per Februari 2021 masih ada 6,3 juta ton. Sehingga, Sutarto menyebut jumlah stok hingga April 2021 bisa mencapai sekitar 20 juta ton.

Sementara, konsumsi beras per bulan hanya sekitar 2,7 juta ton atau sekitar 10 juta ton sepanjang Januari-April 2021. Maka, kata dia, Indonesia masih akan surplus beras 10 juta ton. "Sehingga kita masih punya surplus yang besar (hingga April 2021)," ujarnya terkait impor beras.

FAJAR PEBRIANTO

Baca juga: Soal Rencana Impor Beras, Pengusaha Penggilingan Padi Desak Mendag Mundur

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

9 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

13 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

2 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

2 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

3 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

3 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

6 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

6 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

8 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

8 hari lalu

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

Anies dan Muhaimin hadir dalam acara penetapan presiden wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di KPU hari ini.

Baca Selengkapnya