Pandemi, Tokopedia Catat Lonjakan Penjualan Terbesar Berasal dari 3 Provinsi Ini

Rabu, 24 Maret 2021 18:16 WIB

Ilustrasi Tokopedia. TEMPO/Nufus Nita Hidayati

TEMPO.CO, Jakarta - Tokopedia menggelar sigi terbaru bersama Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat atau LPEM Universitas Indonesia untuk mengetahui tren penjualan digital selama pandemi Covid-19. Berdasarkan survei yang digelar mulai 20 Oktober hingga 22 November 2020, Tokopedia mencatat tiga provinsi dengan peningkatan penjualan terbesar.

“Kami mengapresiasi bahwa sebaran kenaikan penjualan untuk kenaikan yang terbesar terjadi di luar Jawa,” ujar Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia Astri Wahyuni dalam diskusi virtual, Rabu, 24 Maret 2021.

Tiga provinsi dengan peningkatan penjualan terbesar meliputi Nusa Tenggara Barat dengan lonjakan transaksi 144,6 persen; Sulawesi Tengah sebesar 73,4 persen; dan Sulawesi Selatan mencapai 73,3 persen.

Sigi dilakukan dengan metode penggabungan data transaksi penjual serta pembeli di Tokopedia. Survei ini melibatkan 20.826 responden yang merupakan user marketplace. Dari jumlah itu, 11.567 di antaranya ialah penjual dan 9.259 lainnya merupakan konsumen.

Peningkatan penjualan juga terekam dari transaksi mitra Tokopedia. Sigi menunjukkan tujuh dari sepuluh pelaku usaha mengalami kenaikan volume penjualan sebesar 133 persen selama pandemi.

Advertising
Advertising

Kepala LPEM UI Riatu Mariatul Qibthiyyah mengatakan selama pandemi berlangsung, produk-produk yang berhubungan dengan kesehatan mengalami peningkatan transaksi hingga 44,3 persen. “Sebelumnya hanya 30,8 persen,” kata dia.

Sedangkan produk makanan dan minuman juga mengalami kenaikan penjualan dari semula 14,9 persen menjadi 28,1 persen. Peningkatan juga terjadi untuk produk yang berkaitan dengan hobi.

Selanjutnya, survei menunjukkan bahwa dari sisi konsumen, selama pandemi terjadi peningkatan rata-rata per bulan untuk pengeluaran belanja online. Peningkatan dirasakan oleh 42,1 persen konsumen, terutama untuk produk esensial seperti kesehatan, makanan dan minuman, dan hobi.

<!--more-->

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan Indonesia memiliki pasar yang besar dengan nilai ekonomi mencapai US$ 44 miliar pada 2020 atau meningkat 11 persen dari 2019. Pada 2025, nilai valuasi digital ekonomi Indonesia pun diprediksi meningkat mencapai US$ 124 miliar dan menjadi negara dengan valuasi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

“Beberapa pelaku ekonomi digital Indonesia memanfaatkan peluang ini dengan baik, dengan menggunakan sarana digital baik pesan instan, media sosial, marketplace, dan memasarkan produknya ke pasar yang lebih luas,” kata Lutfi.

Berdasarkan statistik e-commerce oleh Badan Pusat Statistik, Lutfi mengatakan pelaku usaha yang melakukan penjualan barang dan jasa sepanjang 2020 mencapai 90,18 persen. Dari angka itu, 48,40 persen bergerak di sektor perdagangan besar, eceran, serta reparasi dan perawatan kendaraan bermotor.

Namun, peningkatan jumlah usaha yang memanfaatkan e-commerce atau on boarding disebut-sebut belum cukup mengurangi dampak ekonomi dari pandemi Covid-19. “Tidak sedikit perusahaan terutama yang skala kecil dan menengah mengalami penjualan secara drastis,” kata Lutfi.

Menurut data terakhir, 85 persen pelaku e-commerce mengalami penurunan pendapatan usaha. Untuk mengantisipasinya, Lutfi mengatakan transaksi UMKM melalui penjualan daring harus dioptimalkan. Salah satunya melalui pembukaan akses kerja sama platform e-commerce dengan UMKM secara lebih luas.

Pada awal bulan Maret ini Tokopedia meluncurkan halaman khusus yang melayani kebutuhan rumah tangga mulai sembako hingga makanan dan minuman bernama TokoMart. Melalui layanan ini, tenan yang bergabung akan menawarkan potongan harga hingga 50 persen, cashback, ongkos kirim gratis, dan flash sale atau diskon cepat setiap hari.

“Sepanjang 2020, kategori F&B (makanan dan minuman) menjadi salah satu kategori paling populer di Tokopedia,” ujar Merchant Development Senior Lead Tokopedia Hartawan Lesmana pada Rabu, 3 Maret 2021.

Layanan ini menggunakan teknologi geo-tagging yang memprioritaskan penjual Tokopedia berdasarkan posisi terdekat dengan pembeli. Dengan demikian, masing-masing pemilik tenan dapat mengoptimalkan penjualannya.

Baca: Mendag Akan Panggil Tokopedia hingga Shopee Bahas Predator Harga Akhir Maret

Berita terkait

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

3 hari lalu

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

Pemerintah berupaya mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia dengan mempercepat transformasi digital dan mengembangkan talenta digital nasional

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

6 hari lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

7 hari lalu

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

Bamsoet berpendapat keberpihakan terhadap pelaku industri direct selling sangat penting. Ekosistem ini mampu membuka lapangan lebih dari delapan juta tenaga kerja sebagai distributor.

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

7 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

7 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

8 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

12 hari lalu

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

Hari Kartini diperingati masyarakat dalam berbagai cara. Semakin tingginya jumlah pelaku usaha perempuan, bisa jadi cara apresiasi perjuangan Kartini.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

15 hari lalu

Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

Kurs rupiah ditutup menguat ke level Rp 16.179 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

15 hari lalu

Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

Sebagai pengguna Shopee, Anda bisa mendaftar Shopee Video Top Kreator dengan cara berikut ini. Ketahui juga beberapa persyaratannya berikut.

Baca Selengkapnya