Botol berlabel stiker rusak "AstraZeneca COVID-19 Coronavirus Vaccine" terlihat di depan bendera Denmark yang dipajang dalam ilustrasi yang ditampilkan pada 15 Maret 2021. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Kamdani menyampaikan hingga saat ini ada sebanyak 8,5 juta karyawan swasta dari 16.500 perusahaan telah terdaftar untuk mengikuti program vaksin gotong royong.
"Sebenarnya target dari pemerintah itu 20 juta, tapi termasuk BUMN. Kalau dari swasta saja sekitar 10 juta, yang sudah terdata 8,5 juta. Bersama BUMN, saya rasa target 20 juta akan mudah dicapai," kata dia saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu, 24 Maret 2021.
Menurut Shinta, tak ada kendala dalam mendata karyawan perusahaan swasta untuk ikut vaksin gotong royong. Sebab, perusahaan dan karyawan menyadari kebutuhan vaksin dalam menghentikan penyebaran Covid-19.
Apalagi, pandemi Covid-19 disadari telah mengganggu produktivitas karyawan, yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
"Saya rasa antusiasme perusahaan cukup besar ya, kan kita banyak kendala dari produktivitas karyawan. Dari segi rutinitas karyawan karena masalah COVID-19, jadi produktivitasnya terganggu. Perusahaan menyadari dan karyawan mulai letih. Makanya, kita berpikir, solusinya adalah vaksinasi," ucap Wakil Ketua Kadin Indonesia tersebut.
Saat ini, ia mengatakan pengusaha tengah menunggu kelanjutan informasi dari pemerintah terkait waktu penyuntikan vaksin gotong royong kepada karyawan swasta yang telah didata tersebut. "Kami lagi nunggu dari pemerintah. Harusnya bulan depan ya," kata Shinta.
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
2 hari lalu
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.