The Fed: Pemulihan Ekonomi di AS Masih Jauh dari Selesai
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 23 Maret 2021 12:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell menyatakan perekonomian negara Abang Sam mulai meningkat, tapi masih jauh dari kata pulih akibat pandemi.
"Pemulihan telah berkembang lebih cepat dari yang diperkirakan secara umum dan tampaknya akan menguat," kata Powell dalam paparan kepada Komite Jasa Keuangan, Selasa, 23 Maret 2021.
Meski begitu, ia menilai secara umum pemulihan ekonomi tersebut masih belum selesai. "Tetapi pemulihan masih jauh dari selesai, jadi di The Fed, kami akan terus memberikan dukungan yang dibutuhkan perekonomian selama dibutuhkan."
Rencananya Powell akan hadir di komite bersama dengan Menteri Keuangan Janet Yellen sebagai bagian dari pengawasan kongres atas tanggapan pemerintah terhadap pandemi. Keduanya dijadwalkan untuk hadir lagi pada hari esok hari, Rabu, 24 Maret 2021 untuk menemui Komite Perbankan Senat.
Lebih jauh, Powell mengapresiasi keputusan Kongres mendukung ekonomi dan menyuarakan harapannya untuk kembali ke kondisi yang lebih normal dalam tataran ekonomi pada akhir tahun ini. "Kami menyambut baik kemajuan ini, tetapi tidak akan melupakan jutaan orang Amerika yang masih menderita," kata Powell.
<!--more-->
Dalam perkiraan yang dirilis minggu lalu, The Fed memproyeksikan bahwa ekonomi AS akan tumbuh 6,5 persen pada tahun 2021. Angka itu akan menjadi laju tercepat sejak 1983 dan akan menutup kontraksi 2,4 persen pada tahun 2020 sebagai akibat pandemi.
Adapun inflasi yang dihitung oleh indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, diperkirakan akan berada di kisaran sebesar 2,4 persen pada tahun ini. Sementara laju inflasi per Januari lalu telah mencapai 1,5 persen.
Merespons angka laju inflasi itu, sebagian besar pembuat kebijakan memperkirakan The Fed tidak akan menaikkan suku bunga hingga 2023. Sedangkan para investor sebaliknya, mengharapkan bank sentral menaikkan suku bunga beberapa kali pada akhir tahun 2023.
The Fed sebelumnya mengatakan akan mempertahankan suku bunga jangka pendek mendekati nol sampai pasar tenaga kerja mencapai lapangan kerja maksimum. Selain itu, indikator inflasi tetap menjadi pertimbangan bank sentral dalam menentukan suku bunga acuan.
BISNIS
Baca: Gubernur The Fed Jerome Powell: Bitcoin Lebih Merupakan Aset untuk Spekulasi