Mendag: Harga Beras Tidak Turun, Malah Naik

Jumat, 19 Maret 2021 19:05 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) bersama Menteri Perdagangan M Lutfi (kanan) dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) meninjau pameran komoditas pertanian saat pelepasan ekspor bersama produk pertanian di Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Jumat 12 Maret 2021. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan harga beras untuk jenis medium maupun premium di pasar masih tetap stabil, bahkan mengalami tren kenaikan. Ia menampik terjadi penurunan harga setelah isu impor beras 1,5 juta ton mencuat.

“Kalau dibilang harga turun, harga tidak turun, malah naik,” ujar Mendag Lutfi dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Jumat, 19 maret 2021.

Berdasarkan indeks harga pangan, Lutfi menerangkan, harga beras medium di DKI Jakarta pada 8 Maret tercatat sebesar Rp 9.800 per kilogram. Kemudian pada 9 Maret, harga bahan pokok itu naik menjadi Rp 9.878. Harga beras stabil sampai 17 Maret.

Sementara itu, harga beras di daerah yang dekat dengan petani, seperti Bandung, juga tidak mengalami penurunan. Harga beras di Bandung tercatat sebesar Rp 9.683 per kilogram hingga 17 Maret. Adapun harga beras premium tercatat stabil di kisaran Rp 11.683 per kilogram.

Lutfi memastikan sampai saat ini pemerintah belum membuka keran impor beras. “Saya jamin tidak ada impor beras ketika panen raya dan hari ini tidak ada beras impor yang menghancurkan petani karena memang belum ada impor,” ujar Lutfi.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Kendati begitu, Lutfi mengakui harga gabah di tingkat petani mengalami penurunan. Harga gabah turun disebabkan oleh kualitas yang buruk. Ia menjelaskan, tingginya curah hujan sejak awal tahun membuat kadar air pada gabah terlalu tinggi.

Akibatnya, gabah tidak bisa terserap maksimal oleh Perusahaan Umum Bulog. “Harga gabah turun karena Bulog tidag bisa membeli gabah yang kadar airnya lebih tinggi, sedangkan petani petani punya pengering,” katanya.

Wacana pemerintah untuk mengimpor beras sebanyak 1,5 juta ton mengemuka dalam paparan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian beberapa waktu lalu. Lutfi menjelaskan rencana tersebut hanya skenario untuk menghitung kecukupan kebutuhan pangan pokok berdasarkan stok beras yang ada di gudang Bulog.

BACA: Soal Impor Beras, Mendag: Jangan Salahkan Bulog, Saya yang Tanggung Jawab

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

2 jam lalu

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

6 jam lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

1 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

2 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

3 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

3 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

3 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

5 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

6 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menepis isu pelarangan operasional warung madura selama 24 jam.

Baca Selengkapnya